MUS yang saat itu sedang depresi dan kehilangan orang yang dicintainya menerima dengan tangan lebar kedatangan AN di sisinya.
"Ya mungkin karena nyaman dan sreg aja sama Mas MUS, jadi saya tidak berpikir akan sejauh ini," lanjutnya lalu air mata mulai jatuh ke pipinya.
Beberapa kali, wanita idaman lain (WIL) yang mengaku ditinggal pacarnya ke Malaysia ini memohon kepada petugas pendataan Satpol PP Pemkot Surabaya untuk tidak melaporkannya ke polisi.
"Pak, jangan dilaporkan ke polisi ya Pak. Saya janji tidak akan mengulanginya lagi, saya mohon Pak," ucapnya berkali-kali sambil memegang tangan petugas Satpol PP yang sedang menulis identitasnya.
Lalu, saat petugas menanyakan sudah sampai sejauh mana hubungan keduanya, AN bersikeras mengatakan hanya sebatas hangout saja.
"Nggak pernah ngapa-ngapain Pak, ciuman aja juga nggak pernah, apalagi tidur bareng. Palingan cuma pegangan tangan aja, sumpah Pak nggak pernah sampai sejauh itu," ungkapnya ke petugas pendataan.
2. Tak Berikan Keputusan Soal Maju Tidaknya Jadi Bacagub Jatim, Politisi PAN: Khofifah Sangat Hati-hati
Sampai saat ini Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa belum juga memberikan kepastian terkait pencalonannya menjadi bakal calon gubernur (bacagub) Jawa Timur 2018.
Hal itu tampak dari pihaknya dia yang belum terlihat melakukan sejumlah manuver dalam persiapannya menjadi bakal calon gubernur (bacagub), baik itu melakukan deklarasi pencalonan ataupun komunikasi secara khusus kepada beberapa pihak.
Seringkali, ketika ditanya Menteri Sosial yang juga Ketua Muslimat NU ini hanya menjawab sedang melakukan cek sound maupun cek frekuensi di berbagai wilayah.
Pernyataan Khofifah tersebut dinilai memberikan isyarat simbol khusus bagi para pihak tertentu.
Menurut Politisi PAN Jatim, Suli Daim menyebutkan bahwa Khofifah terlihat sangat berhati-hati dalam menentukan keputusannya dalam pencalonan pada pilkada Jatim.
"Saya pikir ini biasa ya, seseorang yang mau turun gunung, harus benar-benar mempertimbangkannya secara matang keputusannya," ujar Suli Daim saat ditemui Tribunjatim.com, Rabu (23/4/2017).
Sebagai Menteri Sosial yang merupakan jabatan mandat dari Presiden Jokowi tak mungkin Khofifah langsung keluar dari jabatannya tanpa ada komunikasi terlebih dahulu dengan pemberi mandat.
"Hal itu wajar saja, Mensos jabatan untuk kepentingan rakyat, sedangkan gubernur kan jabatan politis," ujar Anggota DPRD Jatim ini.