Padahal, bakteri ini bila tertanam akan berkembangbiak dan mengganggu ekosistem pertanian di Indonesia.
"Kenapa benih cabe di Bogor bisa lolos dan yang baru kenapa benih jagung juga bisa lolos?," tanyanya heran ke perwakilan Balai Karantina Pertabian di Kantor Balai Besar Karantina Pertanian Kota Surabaya, Jalan Raya Bandara Ir H. Juanda, Sidoarjo, Jatim, pada Kamis (24/8/2017).
Karena sudah kelolosan dua kali Viva Yoga Mauladi pun mempertanyakan apakah selektifitas dan pengawasan BKP masih kurang maksimal.
"Kalau virus atau bakteri ini bisa menyebar membahayakan sekali," ucapnya.
Seprti informasi yang TribunJatim.com dapatkan dari BKP, bibit atau benih yang mengandung bakteri ini adalah benih jagung dan cabe.
5. CJH Embarksi Surabaya yang Wafat di Mekkah Bertambah, Rata-rata Kebanyakan dari Kategori Ini
Jumlah calon jemaah haji Embarkasi Surabaya yang meninggal dunia di Mekkah bertambah.
Menurut data yang disampaikan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya, hingga Kamis (20/8/2017) tercatat 20 CJH meninggal dunia.
"Pada Rabu (23/8/2017), ada empat CKH meninggal dunia. Sekarang jumlahnya 20 orang," jelas Sekretaris I PPIH Embarkasi Surabaya, Sutarno.
Seperti data yang TribunJatim.com dapatkan, para CJH yang meninggal dunia ini rata-rata adalah peserta haji kloter awal, yakni dari kloter 4 sampai 53.
"Yang meninggal dunia ini merupakan CJH kategori risiko tinggi. Selain sudah berumur di atas 60 tahun, mereka juga mengidap penyakit," paparnya.
Sementara data CJH yang sudah berangkat sampai hari ini adalah Kloter 1 sampai kolter 77.