Protes Pembantaian Muslim Rohingya, Tokoh Lintas Agama Situbondo Kunjungi Pura dan Gereja

Penulis: Izi Hartono
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tokoh lintas agama dan aparat di Situbondo saat silaturahmi ke Pura Jagatnata di Perumahan Panorama Indah, sebagai bagian menunjukkan pentingnya toleransi kepada aparat di Myanmar yang membantai muslim Rohingya, Senin (4/9/2017).

TRIBUNJATIM.COM, SITUBONDO - Aksi kekerasan dan pembantain warga muslim Rohingya di Myanmar menuai protes keras dari berbagai kalangan tokoh lintas agama di Situbondo.

Sebagai bentuk aksi protes, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Nahdatul Ulama (NU), Forum Kerukunan Ummat Beragama, tokoh Muhammadiyah, tokoh Al Irsyad, tokoh Protestan dan Katolik serta tokoh Hindu, Kabupaten Situbondo, membuat surat pernyataan bersama.

Mereka menolak dan mengutuk aksi kekerasan dan pembantaian warga muslim di Rohingya.

Penandatangan surat pernyataan bersama lintas tokoh agama itu, dihadiri Kapolres Situbondo, AKBP Sigit Dany Setiyono dan Dandim 0823 Situbondo Letkol Inf Ashari.

(Ketua Umum GP Ansor: Konflik Rohingya di Myanmar Terkait Minyak dan Gas)

Sekretaris MUI, Hamid J Fardli mengatakan, dalam pertemuan kali ini sengaja melakukan rapat koordinasi dengan sejumlah tokoh agama dan Kapolres serta Dandim, karena merasa prihatin atas kejadian terhadap warga muslim di Rohingya yang ditindas dan dibunuh itu.

Untuk itu, atas nama warga islam dan umat Islam di Kabupaten Situbondo menghimbau kepada pemerintah segera mengambil tindakan tegas untuk ikut aktif dalam perdamaian di dunia. Khususnya di Myanmar, sehingga ada solusi agar umat Islam di Myanmar tidak lagi diusir dan dikeluarkan dari negaranya.

"Warga muslim di Myanmar itu dilindungi," tega Hamid.

Selain itu, pihaknya juga minta negara tetangga, seperti Bangladesh, India dan Indonesia untuk menerima warga muslim Myanmar yang akan mengungsi.

(Ingin Salip Motor, Dua Pelajar di Madiun Malah Tewas Mengenaskan)

Hamid menghimbau ummat islam yang ada di seluruh Indonesia, khususnya di Situbondo untuk tidak ikut-ikutan dan terprofokasi.

"Saya ingin seperti di Situbondo dan daerah yang lain agar bisa berdampingan dan bersilaturrahmi dengan agama yang lain," kata Hamid.

Usai melakukan penandatangan surat bersama, sejumlah tokoh agama serta Kapolres dan Dandim 0823 mengunjungi pura dan gereja yang ada di kota Situbondo.

Salah satunya Pura Jagatnata di Perumahan Panorama Indah. Dalam silaturrahmi itu, rombongan tokoh agama dan Kapolres serta Dandim ditemui langsung tokoh agama Hindu, Wayan Karba.

(Ingin Kaya Mendadak, Makelar Mobil ini Gandakan Uang Rp 87 Juta Secara Online, Hasilnya)

Halaman
12

Berita Terkini