TRIBUNJATIM.COM - Sekarang, semakin banyak orang yang menikah dengan orang asing.
Mungkin ada yang bertemu saat sekolah di luar negeri, atau kenalan di internet.
Tapi tahukah Anda di negara ini memiliki pasar pengantin?
Banyak orangtua yang membawa anak laki-lakinya untuk memilih istri.
Kamu dapat melihat, menyentuh, bahkan tawar menawar.
(Dibalik Pembakaran Permukiman Rohingya, Jurnalis BBC Temukan Banyak Kamuflase Fakta Mengejutkan)
Kalau kedua belah pihak setuju, kamu bisa langsung menikah.
Wanita di pasar ini juga sudah siap dengan make-up dan pakaian menunggu sang pangeran menjemput.
Tempat ini berada di bagian tengah Bulgaria, kota tua Zagora.
Ada hampir 18.000 orang yang berpartisipasi dalam "pasar pengantin" setiap tahunnya. Hal ini sudah menjadi tradisi orang gipsi.
Menurut kepercayaan, wanita dan pria gipsi diisolasi dengan ketat sejak kecil.
(Jadi Presiden Muslimah Pertama Singapura, Halimah Tolak Tinggal di Istana dan Pilih Rusun Sederhana)
Anak umur 15 tahun ke atas juga dilarang masuk sekolah.
Banyak wanita dan pria yang menunggu-nunggu pasar pengantin tahunan itu, karena hari itulah kesempatan seseorang menemukan belahan jiwanya.
Banyak gadis muda yang berpakaian rapi, memakai sepatu hak tinggi, menunggu untuk dibeli oleh suami.
Harga mereka tidak tinggi, ribuan euro sudah dapat dibeli (kira-kira 15 juta).
Jika lebih cantik, badan lebih bagus, tentu harganya lebih tinggi.
(Jajakan Cewek Muda yang Masih Pelajar, Mucikari yang Juga Mahasiswi ini Patok Tarif Fantastis)
Di pasar ini, kamu akan melihat ibu bersama anak laki-laki datang untuk memilih menantu, bahkan mencubit paha gadis tersebut untuk diperiksa apakah berotot.
Menurut mereka, paha yang kencang lebih kondusif untuk kesuburan.
Laki-laki terlihat berbicara dengan gadis. Kalau laki-laki melihat orang yang ia suka, ia akan mengajak gadis itu berbicara lebih lama.
Kalau keluarga dari pihak laki-laki setuju, gadis tersebut dapat langsung dibawa pulang ke rumah.
Sebagian besar wanita di pasar terlahir dari keluarga miskin.
(Pilih PSK Sebagai Profesi, Sarjana Psikologi ini Ngaku Enjoy Saat Layani Remaja Hingga Manula)
Mereka rela menjual diri untuk membantu ekonomi di rumah.
Juga ada gadis yang menjual diri untuk memberi kakak atau adik laki-lakinya uang untuk menikah.
Pasar ini telah lama dikritik dan dianggap meremehkan wanita, namun bagi orang gipsi ini adalah tradisi penting.
Sebelum pasar ini berakhir, pasangan yang sukses akan datang dan menerima berkat dari semua orang.
Mereka juga akan menari bersama untuk merayakannya.
Bagaimana menurutmu, apakah pasar sepertiini harus dihentikan?
Penulis: Pairat