Bupati Sidoarjo Saiful Ilah bahkan mengeluhkan kondisi sungai Sidoarjo yang menurutnya sudah menjadi tempat sampah ketimbang tempat untuk mengalirkan air ke sawah.
Bupati dua periode ini menyalahkan warganya yang dirasa tak memiliki kesadaran untuk membuang sampah di tempatnya atau bukan di sungai.
"Akhir-akhir jni kok sungai malah seperti jadi tempat sampah. Ini tidak benar. Harus dibersihkan dan warga juga jangan lagi membuang sampah ke sungai," imbuh Saiful.
Musim hujan yabg di depan mata membuat ancaman banjir semakin nyata jika salah satu kebiasaan buruk warga membuang sampah di sungai tak dihilangkan.
"Kalau sudah banjir,nanti menyalahkan bupatinya. Bilangnya tidak kerja. Padahal warga juga ikut berperan membuat sungai jadi banjir," ujarnya.
Kendati demikian, Saiful meminta OPD terkait untuk mengantisipasi dan mengatasi persoalan sampah ini.
"Kami sudah punya program-program terkait sampah dan sungai. Dimulai dengan normalisasi total, dan juga rencana pembangunan TPA baru," ucapnya.
3. Jukir Nakal Masih Marak di Kota Blitar
Meski sering dirazia oleh petugas Dinas Perhubungan (Dishub), keberadaan juru parkir (jukir) nakal masih marak di Kota Blitar. Para jukir nakal ini memungut uang parkir melebihi tarif dan menggunakan karcis tidak resmi.
Seperti dialami Endang, warga Sukorejo, Kota Blitar ini. Saat parkir sepeda motornya di pinggir jalan di sisi barat kawasan Alun-alun, dia dipungut uang parkir Rp 5.000 oleh jukir.
Karcis yang diberikan oleh jukir juga bukan karcis resmi dari Dishub. Karcis yang diberikan jukir tidak ada tanda hologramnya.
"Biasanya, kalau pas ada acara di Alun-alun tarif parkir untuk sepeda motor hanya Rp 3.000, ada karcisnya resmi dari Dishub. Tulisannya karcis parkir insidentil," katanya dihubungi, Minggu (19/11).
Karena tidak mau bertengkar, dia langsung membayar uang parkir ke jukir. Lalu, dia melaporkan hal itu ke petugas Dishub.
"Menurut petugas Dishub, ternyata karcis yang diberikan ke saya itu tidak resmi," ujarnya.
Kepala Dishub Kota Blitar, Priyo Suhartono mengakui masih banyak jukir nakal di Kota Blitar.
Menurutnya, dari total jukir sebanyak 262 orang, sekitar 50 persen tergolong jukir nakal. Padahal, petugas Dishub sudah sering merazia para jukir nakal.