TOP 5 Jawa Timur

Dari Sidoarjo Butuh Sebuah Peraturan di Desa hingga Dinkes Lamongan Bagi-bagi Ratusan Hadiah di HKN

Penulis: Edwin Fajerial
Editor: Edwin Fajerial
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto lima berita terpopuler Jawa Timur

"Mereka punya banyak cara mengelabuhi petugas. Makanya, kami butuh bantuan masyarakat untuk ikut memerangi jukir nakal," kata Priyo.

Untuk menekan keberadaan jukir nakal, Dishub membuat karcis baru yang ada tanda khusus hologram per 1 November 2017. Dishub juga menerapkan uang setoran sesuai karcis yang keluar dengan bagi hasil 60:40.

Dishub juga menaikkan tarif parkir untuk sepeda motor yang semula Rp 1.000 menjadi Rp 2.000 dan tarif parkir mobil yang sebelumnya Rp 2.000 menjadi Rp 3.000 agar tidak terjadi pungli. Sebab, petugas Dishub mendapati banyak jukir yang sudah memungut tarif di atas ketentuan.

Tetapi, para jukir nakal tetap bisa mengakali aturan itu. Agar tetap mendapatkan untung lebih, ada jukir yang membawa dua karcis. Yakni karcis dengan tarif baru dan karcis tarif lama. Biasanya, jukir nakal itu tidak langsung memberikan karcis ke pengendara.

Ketika pengendara bertanya soal karcis, jukir baru memberikan karcis. Itu pun tidak langsung diberikan ke pengendara. Jukir akan tanya dulu ke pengendara mau karcis dengan tarif Rp 1.000 apa karcis dengan tarif Rp 2.000.

Rata-rata pengendara memilih karcis dengan tarif Rp 1.000. Padahal, karcis itu sudah tidak berlaku lagi. Otomatis uang parkir dengan karcis lama tidak masuk ke pendapatan parkir Dishub. "Ada juga yang mencetak karcis sendiri, dengan tarif yang lebih mahal," ujarnya.

Dia tidak segan-segan memecat jukir yang ketahuan berbuat curang. Dia juga mengimbau masyarakat agar berani menolak membayar uang parkir kalau tidak diberi karcis resmi oleh jukir.

Kalau ada jukir yang mengintimidasi, dia meminta masyarakat segera melapor ke Dishub.

"Kami sudah sebar stiker yang ada call centre Dishub ke masyarakat. Silakan lapor ke kami kalau ada permasalahan soal parkir. Kami akan pecat jukir nakal. Sebab, sebelumnya kami sudah melakukan tindakan persuasif," katanya. 

4. Manjakan Keluarga Besar, Dinkes Lamongan Bagi-bagi Ratusan Hadiah di HKN

Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 57 diperingati dengan cukup meriah oleh Dinas Kesehatan Lamongan di pelataran Kantor Dinkes, Minggu (19/11/2017).

Ratusan hadiah dibagikan kepada peserta jalan sehat yang turut meramaikan acara jni.
Hanya sebagian kecil hadiah yang diundi, yakni 7 sepeda gunung, HP dan beberapa hadiah lainnya.

Sementara ratusan door prize diserahkan dengan cara dilempar ke tengah - tengah peserta yang konsentrasi di depan panggung hiburan.

Acara ini diawali dengan hadiah utama, paket tabungan umrah sabahat SBL. Untuk hadiah utama kupan diambil Bupati Lamongan Fadel.

Kemudian diikuti pengambilan kupon oleh Mahdumah Fadeli, Wabup Kartika Hidayati, Sekkab Yuhronur Efendi dan para pejabatan Dinkes.

Hadiah utama tabungan umrah sahabat SBL dimenangkan seorang pegawai Puskesmas Sumberaji, Hesti.

"Alhamdulilah," kata Hesti.

Suasana melempar ratusan hadiah diwarnai dengan saling tindih diantara para peserta karena saling berebut.
Bahkan ada hadiah yang dilempar menyangkut besi panggung dan membahayakan karena hadiah yang dibungkus rapi itu berisi gelas itu pecah.

Penonton tak menyangka kalau hadiah yang jatuh di depan panggung itu pecah.
Untungnya tidak sampai melukai penonton.

Meski sudah banyak hadiah yang dibagikan dengan cara dilempar alias tanpa diundi, para peserta tetap banyak bertahan.

"Nunggu masih banyak hadiah yang diundi," ungkap Hidayah, salah satu bidan di Lamongan.

Memang banyak penonton yang tidak sabar berharap hadiah itu digerojok ke peserta.

Namun panitia piawai membawa suasana HKN lebih meriah. Disela - sela undian selalu diselingi dengan penampilan sejumlah penyanyi dandgut.

Sekkab Yuhronur Efendi bersama istri turut menyumbangkan suaranya dengan lima lagu dangdut.

Ada tiga artis lokas yang turut meramaikan acara HKN. Dan tiga - tiganya didapuk untuk mendampingi Sekkab bernyanyi meski Yuhronur sudah sangat hafal dengan lagu - lagu dangdut.

Para peserta yang mayoritas pegawai Dinkes didampingi anggota keluarga berharap acara serupa digelar di HKN tahun depan, bahkan lebih meriah lagi.

"Hadiahnya perlu ditingkatkan, sepeda motor. Kalau sekarang ini hadiah utama kan hanya berupa buku tabungan paket umrah yang isinya Rp 1 juta," ungkap pegawai Dinkes yang enggan disebut namanya.

5. Azwar Anas Sebut Pemilih Pemula Itu Unik, Kok Bisa?

Calon Wakil Gubernur Jawa Timur, Abdullah Azwar Anas, akan memfokuskan kelompok nasionalis dan kelompok muda atau pemilih pemula dalam pemilihan Gubernur tahun 2018 mendatang.

Menurut Anas, dirinya sering menyampaikan kalau pemilih pemula itu unik, karena dia menyakini pilihannya tidak harus bertemu.

Akan tetapi, cukup mencari kebenarannya melalui jejaring media sosial.

Maka dari itu, lanjut Anas, rekan jejak menjadi penting, bahkan dimana mana dirinya sering menyampaikan mari berkampanye dengan baik .

Yakni dengan membangun kampanye dengan gembira.

"Kita akan nyaman dan tidak saling memojok orang. Kami berkampanye pada program dan ini kami akan terus lakukan Gus Ipul dan Anas," kata Anas kepada sejumlah wartawan.

Saat ditanya bagaimana cara merangkul pemilih pemula, Anas menjelaskan perlu menyodorkan program program yanh rasional.

"Mereka akan selalu mengecek dan mencari tahu apa yang dikatakan itu benar atau tidak," tukasnya.

Dikatakan, diera baru pencintraan akan berakhir dan anak anak similiniar ini akan mencari bukti.

"Apa yang sampaikan calonya itu rasional tidak, jangan jangan waktu pidato bagus dan ini tidak bisa dikerjakan," katanya.

Anas menegaskan, dirinya sebagai Bupati Banyuwangi yang mencalonkan sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur, banyak memberikan contoh yang telah dilakukan di Banyuwangi.

"Misalnya di Banyuwangi bagi pemilih pemula saya memprogramkan pemasangan 400 titik Wifi," pungkasnya.

Berita Terkini