TRIBUNJATIM.COM, BANGKALAN - Sosok KH Imam Buchori Cholil sudah tidak asing lagi di panggung politik Kabupaten Bangkalan.
Ia kini kembali hadir menyapa ratusan pendukung militannya ketika mendaftarkan diri sebagai Bakal Calon Bupati Bangkalan di Kantor KPU Kabupaten Bangkalan, Senin (8/1/2018).
Ra Imam, begitulah ia akrab disapa, pernah menorehkan sejarah pilu dalam kontestasi Pilkada Bangkalan 2013 lalu.
Berpasangan dengan Zainal Alim (Zein), ia harus terlempar dari persaingan memperebutkan kursi Bupati Bangkalan di detik-detik akhir jelang pelaksanaan hari tenang pilkada.
Malu Daerahnya Terus Dicap Tertinggal, Anggota DPR RI ini Pilih Banting Setir Nyalon Bupati
Pasangan Imam-Zein didiskualifikasi sesuai amar putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) yang harus dilaksanakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bangkalan.
Pilkada kala itu hanya menyisakan dua pasangan; RK Moh Makmun Ibnu Fuad-Ir Mondir Rofii (Ra Momon-Ra Mondir) dan Nizar Zahro dan Zulkifli (Nikmat).
Hingga akhirnya, pasangan Ra Momon-Ra Mondir keluar sebagai pemenang dengan perolehan suara sebanyak 504.882 suara atau 93,11 persen. Sedangkan rival tunggalnya, Nikmat, memperoleh 37.371 suara atau 6,89 persen.
Tersandera Rekom Terbaru DPP, Tim Sukses Gus Ipul Hanya Bisa Lakukan ini Jelang Pendaftaran
Kali ini, Ra Imam menggandeng mantan rivalnya, Wakil Bupati Bangkalan Ir Mondir A Rofii sebagai Bakal Calon Wakil Bupati dalam Pilkada Bangkalan 2018. Keduanya berada dalam satu gerbong koalisi PKB, Partai Nasdem, dan PKS.
"Setelah melalui proses panjang, akhirnya kami resmi menjadi pasangan bakal calon dalam kontestasi Pilkada Bangkalan 2018," ungkap Ra Imam.
Semangat Ra Imam masih tak berubah, seperti saat ia mengikuti Pilkada Bangkalan sebelumnya. Ia berharap dukungan dari segenap masyarakat Bangkalan.
"Semoga pada 28 Juni nanti, kami sudah menjadi pasangan Bupati dan Wakil Bupati Bangkalan," pungkasnya.
Asmara Pemicu Pembunuhan Wanita Bercadar di Depan Masjid, Pelaku Orang yang Pernah Bumbui Hati
Berusia 1.000 Tahun, Masjid Kuno dan Misterius Ditemukan di Afghanistan, Begini Keistimewaannya