TRIBUNJATIM.COM - Banyak kasus seseorang yang meninggal dunia akibat serangan jantung.
Seperti yang baru saja dialami oleh artis Bollywood, Sridevi.
Sridevi diketahui meninggal dunia di Dubai, Uni Emirat Arab karena serangan jantung, Sabtu (24/2/2018).
Penyebab utama terjadinya serangan jantung adalah penyakit jantung koroner.
Dilansir dari alodokter, penyakit jantung koroner terjadi karena tersumbatnya pembuluh darah utama yang memasok darah ke jantung (pembuluh koroner).
(7 Fakta Sridevi, Artis Bollywood yang Meninggal, Mulai Siluman Ular hingga Rumor Perselingkuhan)
Di sinetron atau film, kita tentu sering melihat adegan di mana pemerannya tiba-tiba sempoyongan sambil memegang dada bagian kirinya.
Di kehidupan nyata, peristiwanya tidak selalu seperti itu.
Serangan jantung memang bisa datang tanpa peringatan.
Namun umumnya ada beberapa gejala yang bisa kita kenali.
(6 Fakta Danau Sunter, Lokasi Tanding Menteri Susi dan Sandiaga Uno, Bisa Gak Ya Jadi Kayak di Swiss?)
"Kebanyakan pasien memiliki gejala dari serangan jantung. Tapi kadang, orang-orang mengabaikannya atau mengiranya sebagai penyakit lain," ujar James Park, M.D., FACC, Direktur Program Jantung dan Vaskuler di Texas Health, Dallas, dikutip dari Kompas.com.
Dilansir dari Kompas, berikut beberapa gejalanya:
1. Lelah fisik
Mengalami kelelahan fisik yang ekstrem merupakan salah satu gejala serangan jantung untuk perempuan.
Meskipun belum ada studi yang mengatakan hal itu juga terjadi ada laki-laki.
(Para Member Ungkapkan Harapannya, Kontrak JBJ akan Diperpanjang? Gini Jawaban Agensi)
Bila kamu merasa kelelahan saat menjalani rutinitas yang biasa dilakukan sehari-hari, atau merasa tidak mampu menjalankan berbagai tugas sekaligus, kamu harus mulai waspada.
Robert Segal, M.D., FAAC, Founder Manhattan Cardiology mengatakan, merasa sangat lelah di luar kebiasaan adalah sinyal lemahnya ventrikel bagian kiri, yakni otot jantung yang berfungsi memompa darah dari jantung ke seluruh tubuh.
Jika ventrikel berhenti bekerja, jantung tidak dapat memompa secara maksimal.
(Wanita Cantik Berubah Mengerikan usai Lepas Susuk hingga Risma Hampir Pingsan Saat Bersihkan Pantai)
Inilah yang menimbulan serangan jantung.
2. Kaki atau pinggul kram saat berjalan
Kram atau kejang pada betis kita yang menjalar ke paha dan pinggul bisa menjadi sinyal dari sesuatu yang serius.
Ini sinyal dari penyakit arteri perifer, menyempitnya pembuluh arteri yang bisa membatasi aliran darah ke anggota badan, perut dan kepala.
Rasa tidak nyaman tersebut berasal dari berkurangnya aliran darah yang melewati kaki.
(10 Foto Mesra Artis Bollywood Sridevi Bersama Sang Suami Sebelum Meninggal, Kini Tinggal Kenangan)
Mayo Clinic mengatakan, penyakit arteri perifer sama dengan penyakit arteri koroner, dimana plak terbentuk di sekitar pembuluh darah utama di jantung.
Sehingga plak tersebut mengakibatkan penyempitan pembuluh darah di bagian tubuh dan bisa terjadi juga pada pembuluh jantung.
3. Gangguan ereksi
Ereksi terjadi saat ada aliran darah ke alat vital pria, sehingga membuatnya tegang dan mengeras.
Tapi, jika pembuluh darah tersebut rusak, maka aliran darah akan lebih sedikit.
Ini adalah sebab utama terjadinya disfungsi ereksi.
(Ini Postingan Terakhir Artis Sridevi Sebelum Meninggal Dunia, Netizen Sedih dan Tak Percaya)
Problemnya adalah, jika pembuluh darah di bagian itu rusak, ada kemungkinan hal serua terjadi pada pembuluh darah yang dekat dengan jantung.
Penyebab terbesar kerusakan pembuluh darah tersebut adalah terbentuknya plak.
Dr Segal mengatakan, bila itu terjadi pada pembuluh darah di jantung, maka bisa berakibat serangan jantung.
Jika gangguan ereksi terjadi satu kali mungkin bukan hal yang perlu ditakutkan.
(Bocah 9 Bulan ini Asyik Merokok, Orang Tuanya Malah Memotretnya, Akibatnya Tak Terduga)
Tapi jika terjadi berkali-kali, bisa jadi sebuah sinyal untuk sesuatu yang lebih serius.
4. Rasa sakit di perut
Terkadang rasa mual, masalah pencernaan atau rasa seperti sendawa yang tidak kunjung hilang bisa menjadi sinyal gangguan pada perut.
Syaraf pada bagian gastrointestinal atau sistem pencernaan berkaitan dengan syaraf di jantung.
Hasilnya, masalah yang terjadi di jantung bisa jadi diartikan sebagai ketidaknyamanan pada bagian perut.
(Gak Cuma Nam Joo Hyuk, Sederet Artis Korea Berikut Juga Ulang Tahun Hari Ini Lho! Kasih Kado Apa Ya?)
Tapi, ada tanda-tanda bahwa sakit di perut tersebut adalah sesuatu yang serius.
Biasanya, rasa mual yang dikarenakan potensi serangan jantung akan menjadi lebih parah saat melakukan gerakan fisik dan tiba-tiba terbangun dari istirahat.
5. Rasa cemas berlebihan
Penemuan mengatakan bahwa orang yang mengalami kecemasan lebih mudah mengalami gangguan aliran darah ke jantung dibandingkan mereka yang tidak mengalami kecemasan.
Dr Segal mengatakan, kita sebaiknya memperhatikan lebih soal hubungan kecemasan dan risiko serangan jantung.
Sebab, ada pula gejala-gejala kecemasan yang menjadi gejala serangan jantung.
(Kayak Gini Nih Kalau Member WANNA ONE dan JBJ Pakai Headband Batik, Uh Makin Kece Parah)
Seperti sakit dada, napas menyempit dan jantung berdebar.
Terlebih jika ini terjadi saat kita tidak dalam keadaan stres.
Perasaan cemas tersebut mengakibatkan pembuluh darah mengerut dan meningkatkan detak jantung, yang bisa menjadi pemicu serangan jantung.
6. Masalah pada dengkuran
Mendengkur keras, terbangun sambil megap-megap mencari udara, atau merasa lelah saat tidur bisa jadi merupakan sinyal sleep apnea, penyakit tidur yang terjadi karena pernapasan yang terhenti sejenak.
Jika tidak diobati secara serius, maka bisa meningkatkan risiko serangan jantung.
(7 Fakta Mengejutkan Zat Policresulen yang Ada Dalam Albothyl, Benarkah Bahaya untuk Sariawan?)
Dr Segal menjelaskan, terhentinya pernafasan tersebut bisa membuat tubuh stres dan meningkatkan tekanan darah.
Menyebabkan detak jantung tak beraturan dan meningkatnya risiko serangan jantung.
Lantas apa yang harus dilakukan?
Walau harus diwaspadai, gejala-gejala di atas tidak selalu berarti jantung kita dalam keadaan yang berbahaya.
Tapi ini bisa mengindikasikan bahwa gejala ini menjadi semakin parah.
(Izin Albothyl Dibekukan, Dinas Kesehatan Tuban Belum Tarik Peredarannya, Ini Penjelasannya)
Jadi, cobalah konsultasikan dengan dokter sedini mungkin.
Jika dokter mencurigai adanya kemungkinan serangan jantung, dia akan menyarankanmu untuk mengambil tes EKG (elektrokardiogram).
Tes untuk mengukur aktivitas elektrik jantung dan menunjukkan jika ada masalah di jantung.
Bisa pula dokter menyarankan coronery angiogram yang bisa mendeteksi halangan di pembuluh arteri.
Cobalah berkonsultasi lebih lanjut jika mengalami tanda-tanda klasik dari serangan jantung.
Seperti tekanan di bagian dada, napas yang menyempit, pusing, keringat dingin, atau ketidaknyamanan pada lengan, leher atau rahang.