"Kalau dijual eceran, pelaku bisa mendapatkan untung sekitar Rp 700.000 per jeriken," ujarnya.
Dyah mengaku baru sekitar satu tahun menjadi pengepul arak jowo. Selama ini, dia mendatangkan arak jowo dari Solo.
Rata-rata, dia menjual arak jowo dalam kemasan jeriken. Para pengecer datang ke rumahnya untuk membeli arak jowo dalam kemasan jeriken.
"Biasanya, 100 jeriken arak jowo baru habis dua sampai tiga bulan," katanya. (Sha)