Berikut pesan WhatsApp yang dihimpun oleh TribunJatim.com.
"Kabar duka, baru saja px korban bom a.n. Nathanael dinyatakan meninggal dunia pukul 20.12 setelah menjalani operasi. Teriring doa untuk korban dan keluarga yg berduka," tulis Manajemen RS Bedah Surabaya.
Dinda, salah satu petugas yang menangani mendiang menyebutkan, terkait keterangan medis korban, dirinya menuntun untuk mengkonfirmasi ke tim dokter.
Berkali-Kali, Bagian Tubuh Korban Bom gereja Surabaya Diangkut ke Kontainer Pendingin
Yang membuat miris, pelaku pengeboman di Gereja Santa Maria Tak Bercela jugalah dua kakak beradik.
Putra Dita Supriyanto.
Sebelumnya diketahui, pengeboman di tiga gereja dilakukan oleh Dita dan keluarganya.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjelaskan peran Dita dan keluarga saat melakukan aski pengeboman.
Rekaman CCTV di Polrestabes Surabaya Beredar, Ledakan Bom Berasal dari Pengendara Motor
Tito menuturkan, Dita menyerang Gereja Pantekosta Pusat Surabaya di Jalan Arjuno.
Ia naik mobil Avanza dan menabrakannya ke gereja hingga terjadi ledakan.
Bom ternyata berada di dalam mobil.
"Ledakan di gereja jalan Arjuno yang paling besar," jelas Tito.
Selanjutnya, istrinya Puji Kuswati dan dua anaknya meledakkan bom di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro Surabaya.
Ia datang ke gereja jalan kaki bersama dua anak perempuannya, yakni Fadhila Sari (12) dan Pamela Riskita (9).
Puji bersama dua anak perempuan masuk ke gereja dengan membawa bom bunuh diri.
Bom ditaruh di pinggangnya.