Seperti Inilah Cara Soeharto Hadapi Detik-detik Demo Anarkis di Jerman, Ajudan Sudah Siapkan Pistol

Penulis: Januar AS
Editor: Edwin Fajerial
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Soeharto

TRIBUNJATIM.COM - Sebagai seorang pemimpin negara, Soeharto juga tidak bisa melepaskan diri dari hubungan dunia internasional.

Oleh karena itu, Soeharto pun tercatat beberapa kali berkunjung ke negara lain.

Satu di antaranya adalah Jerman.

Meski demikian, kunjungan Soeharto ke Jerman juga tidak bisa dikatakan mulus begitu saja.

Inilah Alasan Sebenarnya Soeharto Makamkan Soekarno di Blitar, Megawati Sebut Keluarga Tak Setuju

Sjafrie Sjamsoeddin, mantan pengawal Soeharto mengungkap hal itu di buku "Pak Harto, The Untold Stories".

Sjafrie mengatakan, kunjungan itu terjadi pada tahun 1995 silam.

Tepatnya, pada tanggal 1 April 1995.

Saat itu, Soeharto berniat menghadiri Hannover Fair.

Detik-detik Wafatnya Bu Tien Diungkap Mantan Ajudan, Celetukan Soeharto Waktu Mancing Jadi Firasat

Hannover Fair adalah sebuah pameran dagang akbar yang diikuti sekitar 60 negara di dunia.

"Ternyata ada yang tidak menyukai tampilnya Pak Harto di panggung para pemimpin dunia di saat itu,"kata Sjafrie.

Alasannya, saat itu sejumlah orang menggelar demonstrasi di Jerman.

Mereka mengangkat beberapa isu yang sedang hangat di Indonesia.

Mengintip Buku Khusus Milik Soeharto Selama Jadi Presiden, Pengawal Ungkap Isinya ke Publik

Sjafrie melanjutkan, dia sebenarnya sudah melihat adanya gejala gangguan pada kunjungan Soeharto sejak mereka di Hannover.

Menurutnya, hal itu sebagai dampak dari adanya beberapa orang Timor Timur yang melompati pagar Kedutaan Besar Belanda di Jakarta.

"Rupanya mereka lantas berkeliling ke sejumlah negara di Eropa,"ujar Sjafrie.

Meski demikian, mereka tidak mendapatkan peluang.

Kunjungi Bosnia, Pesawat Soeharto Diincar Sniper, Pengawal Ungkap Cara Sang Presiden Menghadapinya

Karena pengamanan di Jerman terbilang ketat.

Namun, keesokan harinya Sjafrie melaporkan ke Soeharto terkait indikasi adanya sejumlah LSM internasional yang akan menggelar demonstasi.

"Saya melihat Pak Harto menyimak, tetapi tidak begitu menaruh perhatian secara fisik. Itu menunjukkan bahwa beliau tahu, tetapi tidak mau pikirannya terganggu,"lanjut Sjafrie.

Yang dikhawatirkan pun akhirnya terjadi.

Ada Suara Tembakan, Pengawal Ungkap Cara Soeharto Hadapi Detik-detik Mencekam Jumpa Pers di Bosnia

Saat itu, Soeharto beserta rombongannya harus berjalan sejauh 75 meter menuju tangga gedung Museum Wright.

Ketika itu, rombongan tersebut melihat adanya sejumlah orang yang berkerumun.

Mereka seakan tahu ada seorang kepala negara yang akan datang.

Awalnya, Sjafrie menganggap hal itu lazim.

Mantan Atlet Tunanetra Soeharto Beri Semangat dan Doa untuk Para Atlet Indonesia di Asian Games 2018

Namun, saat baru sepertiga jarak dilalui, mendadak orang-orang tersebut membuka baju mereka.

Sehingga, terlihat kaus-kaus mereka, dan bertuliskan "Fretilin".

"Ternyata mereka adalah demonstran yang menyamar sebagai kerumunan,"ungkap Sjafrie.

Mereka selanjutnya bertindak mulai anarkis.

Tak hanya mengacungkan poster, mereka juga mulai ada yang melempar telur, kertas, hingga mengibarkan bendera Fretilin.

"Pak, ini ada yang mengganggu,"kata Sjafrie.

Pesan Bu Tien Jelang Kekuasaan Soeharto Tumbang, Seorang Menteri Sampai Terkejut Saat Tahu

Namun, Soeharto meresponnya tenang.

"Jalan saja terus,"kata Sjafrie sambil menirukan ucapan Soeharto.

Sudah siapkan pistol

Saat didemo para demonstran, Soeharto rupanya hanya dikawal oleh tiga pengawal resmi.

Sjafrie sendiri mengaku sudah bersiap mengambil tindakan taktis.

"Kalau tangan saya sampai mereka sentuh, senjata saya harus digunakan,"kata Sjafrie.

Oleh karena itu, tangan kiri Sjafrie pun berusaha memberi batas.

Detik-detik Wafatnya Bu Tien Diungkap Mantan Ajudan, Celetukan Soeharto Waktu Mancing Jadi Firasat

Sedangkan, tangan kanannya sudah berada di sarung pistol.

Beruntung, saat itu dia mendapatkan bantuan dari para wartawan Indonesia yang meliput agenda Soeharto.

"Mereka ikut jadi bumper dan pembuka jalan sehingga lemparan benda-benda itu tidak sampai menjangkau Presiden, dan Ibu Negara yang hanya kami lindungi dengan payung beserta rombongannya," tandas Sjafrie.

Berita Terkini