4. Sang ibu menangis saat mengaji
Meninggalnya Shinta Putri Dina Pertiwi membawa kesedihan yang mendalam bagi keluarga besanya di Sukun, Kota, Malang, Jawa Timur.
Khususnya bagi sang Ibu, Umi Salamah, yang dikenal sangat dekat dengan Shinta semasa hidupnya.
Usai mendengar kabar kematian sang anak di Bavaria, Jerman, Umi mengaku berat menerima kenyataan putrinya telah tiada.
Namun, perlahan, Umi mengaku sudah menerima kenyataan jika anak perempuan satu-satunya di keluarganya meninggal dunia.
• 23 Ton Sumbangan Warga eks Karesidenan Madiun Diangkut Hercules dari Lanud Iswahjudi
"Awalnya berat. Tapi sekarang saya mulai ikhlas. Saya percaya, semuanya dari Allah dan akan kembali lagi pada Allah," ucap Umi, Selasa (14/8/2018).
Jika mengingat kematian sang putri, wanita berusia 54 tahun ini mengaku tidak henti-hentinya menangis.
Hingga dirinya merasa tidak ada lagi air mata yang bisa ia keluarkan saat mengetahui Shinta meninggal di negara lain.
"Saya mengaji, sampai menangis sendiri. Saya sudah kehabisan air mata. Saya takut, anak saya di sana sendirian, kedinginan," kata Umi.
• Hanya Penuhi 40 Persen Kebutuhan Air Minum di Sidoarjo, Begini Kata Anggota Komisi V DPR RI
Dosen Universitas Brawijaya, Malang, ini berharap Shinta meninggal dalam keadaan yang tenang.
Umi percaya jika putrinya meninggal secara syahid dan sedang dalam keadaan berjihad.
"Di sana Shinta sedang menempuh pendidikan. Saya anggap itu sebagai kematian yang khusnul khotimah. Karena hanya itu yang menghibur saya," tambahnya.
• Peringati Hari Pramuka, Siswa dan Bupati Sidoarjo Ramai-ramai Lepas Burung di Alun-alun
5. Tak punya riwayat penyakit
Umi Salamah, Ibu Shinta Putri Dina Pertiwi, menegaskan jika putrinya tidak memiliki riwayat sakit.
Termasuk permalasahan jantung yang diduga kuat menjadi penyebab meninggalnya Shinta saat berenang di danau Trebgast pada Kamis (9/8/2018).
"Shinta tidak punya sakit apapun. Tidak punya keluhan penyakit jantung," kata Umi, Selasa (14/8/2018).
Menurut Umi, anak perempuan satu-satunya dalam keluarganya tersebut hanya mengeluhkan sakit ringan.
• Liga 1 Libur, Pemain Persebaya Dapat Jatah Libur Seminggu
Seperti pilek, batuk, atau gangguan penyakit kulit akibat jerawat, yang semuanya dalam tanggungan asuransi di Jerman.
"Itu pun kalau mengeluh sakit sudah ditanggung asuransi," ucap Umi.
Saat berenang, Umi membenarkan jika putrinya kerap menggunakan pakaian renang muslim.
Meski ketat, pakaian khusus renang muslim dirancang menutupi kulit bagian tangan, tubuh, hingga kaki, serta penutup kepala.
• Usai Libur Arema Bakal Lakukan Dua Kali Uji Coba
"Pakaian renangnya beli di Indonesia," sambungnya.
Sebelumnya, dilansir dari Neue Presse Coburg, seorang dokter rumah sakit gawat darurat Stadtsteinach, Matthias Olszewski, menduga jika Shinta terkena serangan jantung.
Saat itu, daerah Bavaria sedang dalam cuaca panas hingga menyebabkan suhu dalam air danau menjadi tinggi.
"Panas yang hebat adalah masalah umum pada gangguan sirkulasi," kata dokter Matthias Olszewski.
Disebutkan, dalam keadaan panas, tubuh terus mengkompensasi panas sehingga dibutuhkan cairan yang cukup.
Dokter Matthias Olszewski juga menduga pakaian renang yang digunakan Shinta semakin memperburuk kondisinya di dalam air.
• Ibu Supriadi Sebut Dua Tim yang Incar Putranya Selain Persebaya, di Antaranya Klub asal Kalimantan
Menurut dokter Matthias Olszewski, penggunaan pakaian yang besar dan tertutup dalam kondisi cuaca yang panas, dapat memperburuk suhu tubuh.
"Dalam hal ini, itu juga dapat menyebabkan kelemahan sirkulasi hingga kehilangan kesadaran," ucap dia.