TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Agoes Edi Poetranto dibuat gregetan karena CCTV yang berfungsi memantau Jembatan Muharto Kedungkandang Kota Malang rusak.
Tidak hanya sekali, CCTV itu ditusak oleh orang tak bertanggung jawab sebanyak tiga kali.
Padahal CCTV itu sangat bermanfaat untuk memantau para pelaku pembuang sampah sembarangan.
Jembatan Muharto memiliki persoalan sampah, setiap pagi, sampah selalu menumpuk di kawasan itu sehingga membuat kawasan tersebut kumuh.
• Puskesmas Sisir Kota Batu Raih Juara 3 Puskesmas Terbersih se-Jawa Timur
"Pusing saya. Tiga kali dirusak oleh orang tidak bertanggung jawab. Ya memang geregetan," katanya.
Kata Agoes, CCTV yang dirusak itu mulai diperbaiki hari ini.
Ada dua CCTV yang dipasang oleh DLH Kota Malang.
Diduga pelaku merusak kabel CCTV saat malam hari.
• Kasus Korupsi DPRD Kota Malang Gagalkan Pengadaan Mobil Pemadam Kebakaran
Agoes mengaku memang memberi perhatian khusus di kawasan Jembatan Muharto agar kawasan itu bersih dari sampah.
Di sisi lain, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menargetkan mampu mengurangi produksi sampai sebanyak 30 persen ke Tempat Pembuangan Sampah (TPA).
Agoes mengatakan hal itu saat meluncurkan Gerakan Bawa Kantong Belakang dari Rumah di Bank Sampah Sukun, Kota Malang, Kamis (15/11/2018).
• Persela Lamongan Vs Arema FC, Milan Petrovic Ingin Singo Edan Cetak Gol Dulu di Stadion Surajaya
"Target kalau misalnya 100 persen terbuang ke TPA, maka ke depan bisa dikurangi sekitar 30 persen," kata Agoes, Kamis (15/11/2018).
Pemerintah Kota (Pemkot) Malang meluncurkan Gerakan Bawa Kantong Belanja dari Rumah.
Gerakan itu sebagai upaya tercapainya upaya mengurangi produksi sampah sampai 30 persen.
Selain mengajak masyarakat, dorongan juga diperuntukkan bagi para pengusaha.
• Luncurkan GISA, Dispendukcapil Permudah Masyarakat Kabupaten Malang Urus Administrasi Kependudukan