Meski dengan harga sangat terjangkau, namun Yuyun bisa meraup untung. Sebab bahan baku utama harganya antara Rp 10.000 hingga Rp 15.000.
• 2 Penari Striptis di Blitar Ditangkap Polda Jatim, Saat Lagi Show di Depan Tamu Pria di Maxi Brilian
Masih jauh dibanding nilai tambah yang diciptakan setelah menjadi cindera mata. Pelatih di Sanggar Seni Reog Kendhang "Dhodhog Sadjiwo Djati" ini mengaku, bagian ikat kepala yang paling sulit.
Sering kali ikat kepala yang dipasang tidak sesuai dengan ukuran boneka. Yuyun harus mengerjakannya dengan sangat hati-hati dan sabar.
“Pokoknya kalau sudah error sekali saja harus istirahat dulu, jangan diteruskan. Kalau diteruskan seterusnya akan error terus,” ucapnya.
Kini boneka buah kreasi Yuyun banyak digunakan untuk hiasan. Ada pula yang dijadikan kenang-kenangan, jika ada tamu dari luar Tulungagung.
• Seminggu Dibuka Tiga Hari, Wisata ke Balai Kota Surabaya Gratis, Bisa Lihat Bunker Zaman Belanda
Namun karena keterbatasan tenaga, Yuyun kerap menolak pesanan. Biasanya karena kesibukan, atau jumlah pesanan yang sulit dipenuhi.
Yuyun belum terpikir untuk mempekerjakan orang, karena ditakutkan menurunkan kualitas produk. Ibu satu anak ini juga tengah merancang kreasi baru, yang menggambarkan kesenian asli Tulungagung.
“Mungkin ke depan saya akan buat boneka barongan. Karena kesenian barongan juga sangat terkenal di Tulungagung,” pungkas Yuyun. (David Yohanes)