Gerhana meliputi Amerika Selatan, Eropa, Afrika, Asia dan Australia. Berikut illustrasi gerhana bulan parsial 16 Juli 2019 M./17 Juli 2017 M. dilihat dari Jakarta.
5. Gerhana Matahari Cincin, 29 Rabi’ul Akhir 1441 H./26 Desember 2019 M. Secara global gerhana mulai pukul 02:29:43 UT sampai pukul 08:05:41 UT.
Titik puncak gerhana berada di koordinat 01° 00' 42,28" LU; 102° 15' 32,09" BT.
Dengan magnitude umbra 0,9701. Lebar bayangan cincin yang menutupi permukaan bumi ±118 km. Lama cincin 3 menit 40 detik.
Panjang lintasan gerhana di atas permukaan bumi ±12.850 km dengan lebar panumbra ±8.771 km. Adapun lama gerhana secara global 5 jam, 35 menit, 58 detik. Gerhana meliputi Afrika bagian Timur, Timur Tengah, Asia, Asia Tenggara dan Australia bagian utara, dan Samudera Pasifik.
Negara yang bisa menyaksikan cincin gerhana adalah Saudi Arabia, Qatar, Uni Emirat Arab, Oman, Laut Arab, Teluk Bengal, India, Srilangka, Indonesia, Singapura, Malasyia, dan Guam Pasifik.
Wilayah Indonesia yang dilintasi cincin ialah pulau Simeulue Aceh, Sinabang, Pulau Lasia, Pulau Babi, Pulau Bangkaru, Pulau Tuangku, Pulau Ujung Batu, Pulau Sumatera.
Pulau Sumatera yang pertama dilewati adalah kota Singkil Aceh, lalu kota Pakkat Humbang Hasundutan, Sibolga, Padang Sidempuan, Pasir Pengaraian, Duri Bengkalis, Siak, pulau Bengkalis, pulau Pedang, pulau Tebing Tinggi, Pulau Rangsang, pulau Mendol, pulau Karimun Besar, pulau Kundur, pulau Bela, pulau Buru, pulau Sugi, Batam dan sekitarnya.
Lalu Tanjung Pinang, Singkawang, kota‐kota di perbatasan Malasyia, Tangit, Putussibau, balai Besar Taman Nasional Betung, Makulit, dan laut Celebes.
Cincin gerhana berakhir di pesisir barat negara Guam (negera kecil di laut Pasifik) pada pukul 06:54:29 UT (16:54:29 waktu Guam).
Sedangkan kota-kota di Indonesia selain yang disebut di atas tidak mengalami gerhana matahari cincin, melainkan gerhana matahari parsial.
Pipit Maulidiya