TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pengerjaan proyek jalan middle east ring road (MERR) yang direncanakan selesai akhir tahun 2018 molor dan tak rampung.
Proyek ini sekarang kembali berhenti dan jalan ditempat.
Terutama lantaran Pemkot Surabaya melakukan cut off atau pemutusan kerja dengan kontraktor pelaksana proyek MERR.
Padahal saat ini proyek MERR kurang pengerjaannya sekitar 250 meter dan jembatan yang menghubungkan dengan Tambak Sumur belum tersambung.
• Taman Lansia dan Paliatif Jadi Idola, Pemkot Surabaya Kembali Sediakan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
• Persebaya Surabaya Buka Peluang Kembali Kontrak Pemain Muda Lebih dari Satu Musim
Berdasarkan pengamatan di lapangan, pengerjaan proyek secara masif sudah berhenti.
Hanya ada segelintir pekerja dan alat berat yang merapikan pengerjaan di sejumlah titik.
Kepala Bappeko Surabaya, Eri Cahyadi mengamini bahwa saat ini proyek penyelesaian jalan MERR sudah berhenti karena ada penghentian kontrak pengan rekanan lantaran tidak mampu mengerjakan proyek tepat waktu.
Salah satu masalahnya adalah karena ada pipa air yang terpotong akibat pengerjaan jalan, dan juga karena proyek tidak bisa diselesaikan hingga akhir tahun 2018.
• Jelang Tahun Baru Imlek 2019, Pasar Atom Surabaya Targetkan Jumlah Pengunjung Meningkat 10 Persen
• Juknis Dana Kelurahan Belum Turun, Pemkot Surabaya Siapkan Pelatihan untuk Para Lurah
"Jadi memang di lapangan ada masalah pengerjaan sehingga tak selesai. Tapi 2019 ini kami lanjutkan lagi dengan melakukan lelang ulang dengan pelaksana proyek yang berbeda," kata Eri Cahyadi pada Surya (TribunJatim.com Network), Selasa (8/1/2019).
Lebih lanjut, Eri Cahyadi mengatakan, pengerjaan proyek tersebut sudah 75 persen.
Dari 1,8 kilometer yang harus dilaksanakan rekanan, yang selesai kurang pengaspalan 250 meter.
Selain itu juga kurang pengerjaan jembatan.
• Dapati Pemberitaan Dugaan Pengaturan Skor, Persebaya Laporkan Sebuah Media di Polrestabes Surabaya
Eri Cahyadi menegaskan, di awal tahun ini, proyek penyelesaian Jalan MERR akan dilanjutkan.
Akhir bulan ini maskimal sudah bisa dilakukan lelang dan didapatkan pemenang lelang sehingga proyek bisa langsung dikerjakan.
"Tahun lalu anggarannya Rp 83 miliar. Tahun ini kita akan lelang sisa pengerjaannya yang nilaianya Rp 22 miliar," tegas mantan Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang ini.