Kesadaran Bayar Iuran BPJS di Pasuruan Rendah, Bentuk Kader Door to Door Ingatkan Bayar Per Bulan

Penulis: Galih Lintartika
Editor: Sudarma Adi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana kantor BPJS Pasuruan yang ramai.

TRIBUNJATIM.COM, PASURUAN - BPJS Pasuruan mencatat tingkat kesadaran masyarakat untuk membayar iuran rutin BPJS di semua kelas itu masih rendah.

Bahkan, dari data yang didapatkan, hanya 58 persen orang yang membayarkan kewajibannya per bulannya.

Sisanya, 48 persen tidak membayar.

Bahkan, tunggakan masyarakat ini tidak tanggung - tanggung.

Polda Lakukan Olah TKP Laka Maut di Beji Pasuruan

Ada yang sampai tiga tahun menunggak tidak membayar sekali dan ada yang berbulan - bulan juga tidak membayar.

Kepala BPJS Pasuruan, Debbie Nianta Musigiasari menjelaskan, banyak hal yang membuat masyarakat ini malas membayar.

Salah satu utamanya adalah, masyarakat memiliki pemikiran kalau tidak digunakan kenapa harus membayar iuran.

Kata dia, hal ini yang sangat fatal.

18 Rumah Sakit Hentikan Layanan BPJS Kesehatan dari 1 Januari 2019, Apa Penyebabnya?

Kecenderungan masyarakat ini membayar saat mau digunakan.

Jadi, semisal, istrinya mau proses melahirkan, suaminya baru membayar aktif kartu BPJSnya.

Setelah digunakan, tidak dibayar lagi dan menjadi tunggakan.

Atau, kata Debbie, kasus penyakit lainnya.

Semisal mau operasi apa, atau periksa apa, mereka baru membayarkan tunggakannya.

Setelah digunakan mereka tidak membayar dan akan menjadi tunggakan lagi.

"Ini terjadi sudah bertahun - tahun. Jadi, apa yang kami dapatkan per bulan ini lebih kecil dari klaim 18 rumah sakit yang ada di Kota Pasuruan, Probolinggo dan Kabupaten Pasuruan, Probolinggo," kata Debbie saat dihubungi, Minggu (13/1/2019).

Halaman
123

Berita Terkini