TRIBUNJATIM.COM, KLOJEN – Pakar transportasi Universitas Brawijaya (UB) Malang Hendi Bowoputro menyoroti sistem drainase di proyek underpass Karanglo.
Dia menyebut, sistem drainase di lokasi itu harus diperhatikan dengan baik karena berkaitan dengan upaya pencegahan tergenangnya air di jalur underpass.
Sistem drainase dinilai sangat penting, karena kawasan Malang dilalui aliran-aliran sungai besar.
Sungai-sungai besar itu juga memiliki sungai-sungai kecil. Tidak jauh dari underpass, terdapat sungai yang berasal dari aliran Sungai Brantas.
(Sejumlah Kiai di Sidogiri Dukung Prabowo-Sandi, BPP Jatim: Bukti Nahdliyin Bersama Kami)
(Hasil Liga Inggris Pekan 22, Mohammed Salah Mantapkan Liverpool di Puncak Klasemen)
“Jangan sampai drainasenya gagal seperti kejadian di Underpass Solo. Jadi yang perlu diperhatikan sistem drainasenya” ujar Hendi, Sabtu (12/1/2019).
Jika sistem drainase di jalur underpass tidak berfungsi baik maka mengganggu kelancaran lalu lintas. Bahkan underpass tidak bisa dilewati jika genangan air tinggi.
Menurut Hendi, peristiwa Underpass Makamhaji Kecamatan Kartasura Solo menjadi pelajaran yang berharga.
Tiap hujan deras, Underpass itu mendapat luapan air dari aliran sungai dekat kawasan. Tanpa disadari, terdapat endapan di drainase yang menyebabkan air meluap ke jalur underpass.
“Harus diperhatikan ketinggian tanahnya dengan sungai di sekitar. Diperkirakan juga jika hujan deras bisa naik berapa tinggi. Hal-hal ini yang harus diperhatikan” terangnya.
(Persebaya Intes Komunikasi Dengan Satu Striker Lokal dan Gelandang Serang Asing Non Asia)
(Elektabilitas Jokowi-Maruf Rendah di Madura, PDIP Jatim Intensifkan Sosialisasi Program Pemerintah)
Di sisi lain, Hendi berbicara peluang terjadinya penumpukkan kendaraan yang hendak masuk tol. Pasalnya ruas jalan telah diambil untuk proyek underpass yang sedang dikerjakan.
Meskipun dalam tahap awal ini akan menimbulkan kemacetan, namun Hendi memprediksi keberadaan underpass setidaknya bisa mengurangi tingkat kemacetan.
Apalagi jika pintu keluar tol di Ampeldento dan Ki Ageng Gribig bisa beroperasi.
(Hasil Liga Inggris Pekan 22, Mohammed Salah Mantapkan Liverpool di Puncak Klasemen)
(Peringati HUT ke-98, RS Darmo Surabaya Gelar Acara Donor Darah, Rabu Irit Hingga Seminar Kesehatan)
Diberitakan sebelumnya, Pembangun jalur underpass di perempatan Karanglo mulai dikerjakan.
Jalur itu akan menjadi pengurai kemacetan dan penghubung jalan tol Malang-Pandaan (Mapan).
Saat dikonfirmasi melalui pesan pendek, Direktur Utama PT Jasamarga Pandaan-Malang, Agus Purnomo bahwa pengerjaan underpass Karanglo telah resmi dimulai.
"Betul. Pembangunan underpass Karanglo sudah dimulai," katanya, Jumat (11/1/2019).
Pembangunan ini direncanakan dalam waktu tiga bulan. Itu berarti, diperkirakan Maret mendatang underpass sudah bisa digunakan oleh masyarakat.
"Target pembangunan 3 bulan," katanya singkat.
Rencananya, underpass Karanglo akan dibangun sepanjang 343 meter.
Bentang sisi utara (arah Malang) 152 meter, bentangan tengah (persis posisi terowongan) 38 meter. Dan bentang sisi selatan (arah Surabaya) 153 meter.
Pengerjaan proyek senilai kurang lebih Rp 80 miliar itu terdiri dari dua jalur dengan kapasitas empat lajur.
Reporter: Surya/Benni Indo
(Mobil Modifikasi Ramaikan Otosport Creative Community 2019 di Malang, Ada yang Punya Bioskop Mini)