Polres Lamongan Gelar Gowes Deradikalisasi Bersama 50 Mantan Napi Teroris Gowes Bareng Polisi

Penulis: Hanif Manshuri
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolres Lamongan, AKBP Feby DP Hutagalung dan para pejabat utama (PJU) polres mengadakan gowes deradikalisasi bersama mantan napiter yang bernaung di Yayasan Lingkar Perdamaian (YLP), Sabtu (19/1/2019).

TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Polres Lamongan intens dalam melaksanakan deradikalisasi terhadap sekitar 50 mantan napi teroris (napiter).

Kapolres Lamongan, AKBP Feby DP Hutagalung dan para pejabat utama (PJU) polres mengadakan gowes deradikalisasi bersama mantan napiter yang bernaung di Yayasan Lingkar Perdamaian (YLP), Sabtu (19/1/2019).

Yayasan Lingkar Perdamaian (YLP) merupakan yayasan yang didirikan mantan kombatan dan pentolan Jamaah Islamiyah (JI).

Pengamat Terorisme Minta Siapapun Presidennya Harus Fokus Deideologisasi Teroris Sejak Dini

5 Fakta Terkini Pembunuhan Wanita Dalam Tong di Surabaya, Pengakuan Sakit Hati Pelaku dan Kronologi

Jelang Pemilu 2019, Warga Binaan Lapas Lamongan Rekam e-KTP

Acara gowes deradikalisasi bersama mantan napiter mungkin saja menjadi satu-satunya di dunia.

Ketua YLP, Ali Fauzi dan puluhan anak buahnya ikut gowes bersama Bhayangkara Cycling Club (BBC) dan para perwira.

Acara gowes deradikalisasi bersama mantan napiter dimulai di halaman Mako Polres Lamongan dan finis di mako Polsek Ngimbang Lamongan.

Rute yang dilintasi adalah Polres Lamongan - Simpang Tiga Hotel Mahkota - Masjid Namira - Polsek Tikung - Polsek Kembangbahu, Simpang Tiga Pasar Sukobendu, Simpang Tiga Desa Wudi, Simpang Tiga Desa Wonorejo (Pos 1), Simpang Tiga Desa Pataan (Pos 2) dan finis di Polsek Ngimbang.

Debat Pilpres 2019, Pengamat Teroris: Fokus Deradikalisasi dan Deideologisasi Lebih Menarik

Alasan Karyawan Laundry Bunuh Majikan dan Masukkan Korban dalam Tong sebelum Dibuang di Romokalisari

Selama menempuh perjalanan, semua peserta gowes deradikalisasi bersama mantan napiter berhenti di dua titik, yakni di hutan Desa Wonorejo (pos 1) dan di hutan Desa Pataan (pos 2).

Menurut AKBP Feby DP Hutagalung, selama perjalanan dan istirahat di dua titik sebelum menempuh finis menjadi momen yang tidak bisa dilupakan.

Gowes deradikalisasi bersama mantan napiter ini bertujuan untuk menjalin silaturahmi antara Polres Lamongan dengan orang-orang YLP, yang dulu merupakan lawan Polri, namun sekarang bisa bersatu layaknya saudara.

Teroris di Indonesia yang Ditangkap Mencapai 1304 Orang, Kejati Jatim Siapkan Langkah Preventif

PDAM Surabaya Terpaksa Potong Pipa Air di Proyek Underpass, Ini Wilayah yang Terdampak

Jelang Piala Indonesia 2018, Satu Pemain Seleksi Persela Lamongan Mengundurkan Diri

"Dulu mereka ini (para mantan napiter) kalau melihat polisi seperti melihat musuh. Tapi itu dulu," kata AKBP Feby DP Hutagalung.

Gowes deradikalisasi bersama mantan napiter ini, lanjut AKBP Feby DP Hutagalung, merupakan suatu bentuk gerakan deradikalisasi yang diapresiasi ketua Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Kapolres Lamongan, AKBP Feby DP Hutagalung dan para pejabat utama (PJU) polres mengadakan gowes deradikalisasi bersama mantan napiter yang bernaung di Yayasan Lingkar Perdamaian (YLP), Sabtu (19/1/2019). (TRIBUNJATIM.COM/HANIF MANSHURI)

"Kegiatan semacam ini harus kita masifkan untuk mengajak seluruh elemen masyarakat mampu menghindari faham radikalisme atau faham terorisme," ungkap AKBP Feby DP Hutagalung.

Hotman Paris Liburan di Milan, Sempat Ditangkap Polisi Karena Dikira Teroris, Begini Kronologinya

Diguyur Hujan Sejak Sore, Nobar Debat Debat Pilpres 2019 di Lamongan Pindah Tempat

"Tahun ini adalah tahun politik, jangan lagi ada suatu perbedaan yang mampu menimbulkan konflik di tengah masyarakat.

Gowes deradikalisasi ini sebagai bukti kesinambungan hubungan baik antara polisi dengan para mantan napiter yang ada di YLP," kata AKBP Feby DP Hutagalung.

AKBP Feby DP Hutagalung juga mengingatkan agar menciptakan kondisi yang aman, damai dan sejuk menjelang Pemilu 2019.

Di samping itu, Ketua YLP yang juga mantan instruktur perakit bom dan adik kandung Trio Bomber Bali, Ali Fauzi mengapresiasi kegiatan gowes deradikalisasi bersama mantan napiter ini.

Sukses Lumpuhkan Terduga Teroris, Polisi Lamongan Bripka Andreas Diberi Kenaikan Pangkat Luar Biasa

Bisa Gandakan Uang Rp 3 M, Pria Lamongan Ini Setor Uang Rp 54 Juta dan Kemenyan,Dukun Palsunya Kabur

Ia berterima kasih karena melibatkan YLP dalam acara gowes ini.

"Acara ini merupakan satu-satunya di dunia karena bisa menyatukan antara kami, mantan teroris dan polisi bisa bersatu melaksanakan gowes deradikalisasi bersama," tandasnya.

Ditambahkan, dulu polisi dan TNI adalah lawan mereka, akan tetapi sekarang menjadi sahabat mereka.

"Dulu yang ada dalam rekaman otak kami hanya ada satu, ingin membunuh ketika ketemu polisi dan TNI," ungkapnya.

23 Tersangka Teroris Terkait Kasus Bom Bunuh Diri Gereja Surabaya Diterbangkan ke Jakarta, Ada Apa?

Hasil Pendalaman, ER si Penyerang Pos Polantas di Lamongan Diduga Terlibat Kelompok Jaringan Teroris

Ali Fauzi menambahkan, sejengkal jarak antara jidat para mantan napiter kala itu dengan polisi adalah satu kata, bunuh.

Secara perlahan, pemahaman itu diakui salah dan tidak ada dalil yang mengharuskan untuk memusuhi polisi dan TNI.

Pihaknya berharap acara gowes deradikalisasi bersama mantan napiter ini bisa terlaksana lagi ke depannya.

"Dan menjadi role model bagi polres lainnya," kata Ali Fauzi alias Manzi. (Surya/Hanif Manshuri)

Berita Terkini