Dinas Pendidikan Jawa Timur Mulai Libatkan KONI untuk PPDB Jalur Prestasi Olahraga

Penulis: Sulvi Sofiana
Editor: Ani Susanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur prestasi di Jawa Timur mengalami perubahan.

Dinas Pendidikan Jawa Timur (Dindik Jatim) memastikan untuk melibatkan KONI Jawa Timur dalam penerimaan siswa-siswa berpretasi jalur olahraga.

Keputusan Dindik Jatim ini setelah mempertimbangkan evaluasi PPDB 2018, karena sempat mendapatkan protes dari orang tua siswa.

Dindik ingin proses penerimaan siswa jalur prestasi olahraga ini dilakukan secara transparan, dengan menggandeng organisasi resmi pemerintah yang membidangi olahraga.

“Kami akan buat MoU (kesepahaman) dengan KONI pada 15 Februari 2019 di Kantor Dindik Jatim,” kata Sekretaris Dindik Jatim, Ramliyanto ketika dikonfirmasi, Rabu (30/1/2019).

Dinas Pendidikan Kota Malang Anjurkan Sekolah Beri Gaji Guru Tidak Tetap Minimal UMR Jatim

Ramli, panggilan akrab Ramliyanto mengatakan, dalam pelaksanaan penerimaan jalur prestasi, proses persaingan semakin ketat.

Apalagi proses seleksi melibatkan pihak ketiga yang sudah mengetahui secara detail jalur olahraga.

Rekomendasi KONI, lanjutnya, menjadi pertimbangan yang sangat penting.

Serta Dindik tidak akan menerima prestasi siswa jalur olahraga di luar rekomendasi KONI.

Meskipun siswa yang bersangkutan sudah melakukan lomba tingkat nasional, kalau tidak ada rekomendasi KONI sebagai event resmi tidak akan diterima.

“Setelah MoU nanti juknis-nya akan digodok secara detail. Ini dilakukan supaya tidak ada perbedaan persepsi. Kriteria siswa yang berprestasi seperti apa, misalnya sepakb ola kalau berprestasi kan tidak mungkin semua pemainnya mendapatkan prestasi semua,” jelas Ramli.

BAN-PT Dorong Lembaga Akreditasi Mandiri untuk Fokus ke Akreditasi Program Studi

Selain itu, kuota jalur prestasi olahraga masih belum ada perubahan.

Hingga saat ini, jumlah kuota jalur prestasi hanya sebesar 1 persen.

Jumlah tersebut belum mengalami peningkatan.

“Kuota kan masih 1 persen. Jadi seleksinya ketat,” tegasnya.

Dinas Pendidikan Jatim di Sampang Sebut Siswa Siap Hadapi USBN Pakai Smartphone

Halaman
12

Berita Terkini