Cerita PL, Orang dengan Skizofrenia: Biasanya ODS Itu Introvert, Emosi Dipendam Sendiri

Penulis: Christine Ayu Nurchayanti
Editor: Melia Luthfi Husnika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Skizo

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - PL (nama samaran) ialah orang dengan skizofrenia (ODS) yang tergabung dalam Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI) simpul Surabaya.

Awal mula bergabung bersama KPSI Surabaya, tuturnya, karena ia termasuk orang dengan skizofrenia (ODS).

"Lalu saya berobat dan baca-baca di internet. Ternyata ada KPSI Surabaya. Awal bergabung tahun 2011," jelasnya.

Sebelum bergabung dengan KPSI Surabaya, PL mengaku tidak bisa mengendalikan diri.

"Jadi merasa lepas kontrol. Ada beberapa bagian yang lupa, beberapa bagian lainnya ingat," jelasnya.

INFO SEHAT - Bahaya Skizofrenia, KPSI Berikan Ruang Bagi Penyandang Skizofrenia untuk Saling Berbagi

"Ketika sakit itu sempat tidak percaya saya melakukan hal-hal seperti merusak barang," lanjut PL.

Emosi yang tidak bisa dikontrol, menurut PL, ialah emosi yang dipendam sendiri sehingga meluap dan tidak bisa dikendalikan.

"Biasana ODS itu adalah orang introvert karena mereka enggan bercerita. Kalau supel jarang mengidap skizofrenia," jelas PL.

Padahal, PL merasa bahwa dengan bercerita, ia merasa lebih baik.

"Punya pendengar yang dapat dipercaya dapat membuat kondisi lebih baik," tuturnya.

Kenali Tiga Jenis Gangguan Psikologis Skizofrenia Ini, Mulai Paranoid, Hebefrenik, Hingga Simpleks

Faktor Genetik dan Stres Picu Gangguan Psikologis Skizofrenia, Berikut Cara Meminimalisirnya

Dan hal tersebut ia rasakan ketika bergabung dengan KPSI simpul Surabaya.

"Sebelum bergabung saya merasa putus asa dan bingung sendiri. Setelah bergabung, saya merasa ada teman," jelasnya.

"Kami saling menguatkan. Ternyata bukan hanya saja yang mengindap penyakit ini," tutur PL.

Selain itu, lanjutnya konsumsi obat secara teratur dan peran keluarga juga penting untuk para ODS.

Berita Terkini