90 Warga Sampang Terjangkit DBD di Awal 2019, Dua di Antaranya Meninggal

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi nyamuk demam berdarah

TRIBUNJATIM.COM, SAMPANG - Awal tahun 2019 tercatat sudah 90 orang yang terkena demam berdarah.

Hal ini diutarakan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang Asrul Sani saat di konfirmasi oleh TribunMadura.com, ia mengatakan di bulan Januari sudah terdapat 90 orang terkena DBD, sabtu (9/2/2019).

"Dua di antaranya meninggal dunia," ujarnya.

Dari 90 yang terjangkit DBD, pasien terbanyak ialah anak-anak berumur 5 tahun sampai 12 tahun.

(Kasus Demam Berdarah di Jatim Tinggi, Emil Dardak Ajak Masyarakat Awasi Setiap Sudut Ruangan)

(Dinkes Bojonegoro Ungkap Jumlah Kasus Demam Berdarah Selama Tahun 2018, Capai Angka 595 Kasus)

"Karena daya tahan anak dengan umur segitu memiliki daya tahan tubuh yang lemah," jelasnya.

Kemudian daerah yang mayoritas banyak terkena DBD di daerah kota Sampang sendiri, lalu disusul oleh daerah pendesaan, di antaranya daerah Kecamatan Torjun, Karang Penang, dan Camplong.

Saat di ketahui pada bulan Januari tahun 2019 sudah banyak yang mengalami atau terjangkit DBD, Dinas Kesehatan Sampang lebih intens untuk melakukan sosialisasi.

Dinas Kesehatan Sampang melakukan sosialisasi dengan menggunakan radio kemudian lewat kantor kecamatan.

"Adapun juga langkah lainnya seperti abatesasi dan foging," katanya.

Reporter: TribunMadura.com, Hanggara Pratama

(Cegah Demam Berdarah, Pakai 3M dan Fogging Bersamaan, Bunuh Jentik Dengan Serbuk Pembunuh Larva)

(Tren Kasus Demam Berdarah di Bojonegoro Mencapai 211 Penderita, Empat Dinyatakan Meninggal Dunia)

Berita Terkini