TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI - Seleksi penerimaan Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK) atau pekerja kontrak pemerintah dilaksanakan, Sabtu (23/2/2019).
Tes yang diikuti 826 tenaga honorer eks kategori II (K-2) ini dilaksanakan di SMKN I Banyuwangi dan SMAN I Banyuwangi.
Memantau pelaksanaannya, Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas meninjau langsung pelaksanaan tes tersebut.
"Semua berjalan lancar, tempatnya juga representatif. Tidak ada kendala teknis yang dihadapi peserta," kata Abdullah Azwar Anas.
• Menteri Ignasius Jonan Resmikan Pos Pengamatan Gunung Ijen di Banyuwangi
Pelaksanaan seleksi pekerja kontrak pemerintah ini terbagi di dua lokasi.
Sebanyak 609 peserta melangsungkan tes di SMKN 1, dan sisanya di SMAN 1 Banyuwangi.
Usai meninjau, Abdullah Azwar Anas mengatakan, menaruh harapan besar kepada para peserta.
Mereka diharapkan memiliki komitmen yang tinggi kepada daerah dengan cara meningkatkan kinerjanya.
• Hasil Liga Inggris, Crystal Palace Menang Skor Telak, Bournemouth Raih Hasil Imbang
"Tidak semua daerah melakukan proses rekrutmen lantaran penggajiannya dibebankan kepada masing-masing daerah. Namun, Banyuwangi memutuskan untuk mengadakan pegawai kontrak ini, dan kami sudah anggarkan gajinya. Untuk itu, tidak ada alasan bagi yang diterima untuk tidak meningkatkan performa kerjanya," kata Abdullah Azwar Anas.
Tahun ini, rincian formasi yang dibuka untuk penerimaan PPPK di Banyuwangi adalah tenaga guru 848 orang, tenaga kesehatan 82 orang dan tenaga penyuluh pertanian 52 orang.
Abdullah Azwar Anas lalu menjelaskan mengapa formasi guru diperbanyak.
• Pengembangan Kawasan Pantai Pulau Merah Banyuwangi Dikebut, Maret Akan Dilakukan Groundbreaking
Ia mengatakan, tenaga pendidik ini akan menjadi kunci daya saing membangun daerah.
"Pendidikan adalah modal untuk membangun masa depan suatu daerah, dan guru turut berperan besar dalam menciptakan kondisi tersebut. Maka wajar bila untuk saat ini kami memperbanyak porsi guru untuk penerimaan PPPK," kata Abdullah Azwar Anas.
Abdullah Azwar Anas juga berharap, dengan tambahan ratusan lebih guru baru ini, ada energi baru bagi dunia pendidikan di Banyuwangi.
• Tim Penilai Otonomi Daerah Survei ke Banyuwangi 3 Hari, Pemkab Kandidat Parasamya Purnakarya Nugraha
“Ini berarti ke depan, kualitas pendidik termasuk jumlah jam mengajar guru harus lebih dioptimalkan, tidak bisa seenaknya lagi," kata Abdullah Azwar Anas.
"Untuk mempertegas komitmen mereka, pendidik yang diterima akan menandatangani pakta integritas, yang salah satu poinnya peningkatan kinerja masing-masing. Ini sifatnya mengikat,” tambahnya.