Bahkan dulu pernah training di Bojonegoro pukul 09.00 WIB, lalu diralat tiba-tiba pukul 08.00 WIB. Sehingga telat satu jam dan disuruh lari 3 km malam hari.
"Yang memberikan Bu Febe esa selaku head trainer, kalau untuk di area Pak Dwi sama Bu Aulia juga memberlakukan sama kayak gitu, kita disuruh makan jeruk nipis, ngemut trasi, lalu juga makan garam satu sendok," Tegasnya
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP Mustijat Priyambodo menyatakan, kasus tersebut masih dalam batas pengaduan.
Korban sudah diperiksa juga untuk dimintai keterangan terkait apa yang dialami.
"Masih aduan, keterangannya masih sebatas apa yang dialami, masih kita kaji untuk dikembangkan," Pungkas Kasat Reskrim.(nok)
Klarifikasi OPPO
Terkait kasus itu, pihak OPPO memberikan klarifikasi.
Dalam siaran pers yang diterima TribunJatim.com, Kamis (28/2/2019), OPPO Indonesia menyatakan sedang menelusuri laporan dugaan perlakuan tidak menyenangkan terhadap staff sales kami di Tuban pada 26 Februari 2019.
"Kejadian tersebut, jika benar, sangat bertentangan dengan nilai-nilai OPPO. Kami menanggapi laporan ini dengan serius dan telah memulai investigasi internal untuk kejadian ini," kata PR Manager OPPO Indonesia, Aryo Meidianto.
Aryo melanjutkan, pihaknya juga telah memberikan skorsing terhadap supervisor yang terlibat dalam kejadian tersebut sambil menunggu hasil penyelidikan.
"OPPO menghormati dan menghargai semua karyawan kami, dan berusaha untuk memastikan seluruh kegiatan operasi kami sesuai dengan hukum dan peraturan setempat," lanjut Aryo.