TRIBUNJATIM.COM, SITUBONDO - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Pemkab Situbondo, melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke sejumlah toko swalayan di Situbondo, Kamis (28/03/2019).
Dengan menggunakan mobil Elf, tim gabungan langsung menunju ke toko Swalayan yang berada di depan Bank Mandiri Situbondo.
Setelah menyampaikan maksud dan tujuannya, tim gabungan yang terdiri petugas Disdagin bersama anggota Kepolisian Resort Situbondo dan Lembaga Konsumen Indonesia (LKI) langsung menyisir rak makanan dan minuman.
• Ribuan Orang di Situbondo Bersholawat dan Berdoa demi Pemilu 2019 Lancar dan Aman
• Direktur Pasir Putih Situbondo Terlipih Dipastikan Tetap Akan Dilantik
Hasilnya, petugas Disdagin berhasil menemukan sejumlah makanan yang kedaluwarsa dan kaleng minuman yang penyok serta rusak.
Tak hanya toko swalayalan, namun petugas gabungan juga melakukan Sidak ke SPBU di Jalan Raya Mimbaan, Kecamatan Panji.
• 2 Kecamatan di Situbondo Paling Rendah Prosentase Penyelesaian SPJ DD dan ADD
Kepala Seksi Pengawasan Meteorologi Disdagin Situbondo, Hevin Switerson mengatakan, sidak ini dilakukan menjelang bulan puasa untuk melakukan pengawasan dan monitoring makanan dan minuman yang beredar aman atau tidak dikonsumsi.
"Ya kita akan memantau di semua pusat perbelanjaan atau swalayan," ujar Hevin di sela Sidak kepada Tribunjatim.com.
Hevin mejelaskan, dari hasil sidak pihaknya menemukan makanan yang kedaluwarsa dan kaleng serta kemasan yang rusak.
"Ada kemasan susu dan prodak makanan roti, sosis serta kue yang lainnya," katanya.
Dengan temuan tersebut, kata Hevin, pihaknya akan mengambil langkah teguran terhadap pengelola swalayan.
Selain itu, pihaknya menyita barang bukti yang parah agar tidak dijual kembali.
"Untuk sasaran hari di kawasan kota saja dan juga SPBU. Meski demukian kita akan terus memantau apakah toko atau swalayan yang kita temukan masih menjual barang tersebut," jelasnya.
Dikatakan, disaat melakukan pengawasan alat kemeteorologian di SPBU, pihaknya tidak menemukan adanya indikasi kecurangan atau pengurangan takaran.
Bahkan meski alat dibuat main main, takarannya masih dalam kondisinya normal dan takaranya tidak berkurang.
"Kita buktikan dengan dimainkan nokselnya, takarannya masih normal," katanya.
Sementara itu, salah seorang petugas SPBU, Hariyanto mengatakan, meski nokselnya dimainkan, sebenarnya tidak ada pengaruh dan tidak mengurangi takaran.
"Kita selalu buktikan kalau nokselnya dimainkan tidak masalah dan tak mengurangi takaran," pungkasnya.