TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Menjelang penerimaan peserta didik baru (PPDB) di Kota Surabaya, saat ini sudah terdata jumlah siswa dari keluarga kurang mampu atau siswa gakin (keluarga miskin).
Sebagaimana yang sudah ditetapkan Pemkot Surabaya bahwa akan ada sekitar 13.000 siswa gakin pada tahun ajaran baru nanti.
"Mereka yang berhak atas bantuan personal di semua sekolah. Baik sekolah negeri maupun swasta. Mereka berhak atas bantuan personal mulai baju seragam hingga tas," ujar Kepala Bappeko Surabaya Eri Cahyadi, Minggu (30/3/2019).
Saat ini telah dipetakan seluruh siswa gakin itu untuk mengisi bangku sekolah. Mereka dipastikan bakal diterima di SD dan SMPN sesuai Zonasi mereka Sejauh pagu Zonasi mencukupi.
(Ujian Nasional Tak Lagi Acuan PPDB di Surabaya, Para Calon Siswa Baru Kini Adu Cepat)
(PPDB Surabaya, Nilai Ujian Nasional Tidak Lagi Jadi Penentu untuk Masuk SMP Favorit)
Sebagiamana aturan PPDB nanti, siswa gakin akan mendapat pagu bersamaan dengan pagu umum dalam sistem Zonasi.
Sesuai aturan Pemendikbud 51/2018, PPDB Mei nanti hanya akan menggunakan tiga jalur.
Yakni jalur Zonasi (pagu 90 persen dari total pagu siswa baru), jalur prestasi (pagu 5 persen), dan jalur Pepindahan karena ikut orangtua pindah tugas (5 persen).
Namun, detail pagu untuk siswa gakin ini masih menunggu juknis dari Dinas Pendidikan.
Meski masih menunggu Perwali, namun saat ini sudah dipetakan dan ditetapkan jumlah siswa gakin di Surabaya.
Khususnya siswa gakin lulusan SD yang hendak ke SMP.
(PPDB 2019 Akan Digelar Bulan Mei,Sekolah Kawasan Terancam Dihapus Karena Permendikbud 51/2018)
(Dinas Pendidikan Jawa Timur Mulai Libatkan KONI untuk PPDB Jalur Prestasi Olahraga)
"Semua siswa dari keluarga tiga mampu sudah kami kantongi. Tinggal menunggu aturan pasti apakah gakin ada pagu khusus atau tersendiri seperti sebelumnya," kata Eri.
Sementara itu, Kabid Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kota Surabaya Sudarminto merasa terbantukan dengan pemetaan siswa gakin.
Mereka yang 'mendadak miskin' karena PPDB dan 'miskin betulan' akan ketahuan.
"Tinggal kami mencocokkan saja daftar siswa gakin itu," kata Sudarminto.