Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Selain beri sosialisasi di langsung lebih tengah pemukiman masyarakat dan sekolah-sekolah, PMK Surabaya dalam waktu dekat bakal gelar simulasi kebakaran di Sentra PKL se-Surabaya.
Rencana itu disampaikan Deni Irfandi Kasi Peningkatan Kapasitas Aparatur dan Peran Serta Masyarakat PMK Surabaya setelah berkoordinasi dengan Dinas Koperasi beberapa waktu lalu.
"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak Dinas Koperasi untuk merealisasikan hal itu," katanya saat dihubungi TribunJatim.com, Senin (1/4/2019).
Deni menambahkan, simulasi kebakaran kepada kalangan PKL itu bertujuan untuk memberikan pengetahuan tatacara deteksi potensi dini kebakaran sekaligus cara menanganinya.
"Kami bersosialisasi pada masyarakat di kawasan Sentra PKL bertujuan agar masyarakat bisa mengatasi tersendiri ketika terjadi insiden kebakaran," katanya.
Yang jadi masalah selama ini, lanjut Deni, para pedagang saat mengalami insiden kebakaran skala kecil seperti kompor meledug, kerap langsung menghubungi pihak PMK Surabaya.
Padahal kebakaran tersebut terbilang kecil dan dapat diatasi secara cepat dengan alat pemadam api sederhana.
Sehingga tak perlu mendatangkan armada truk PMK.
"Terkadang ketika ada insiden kompor kompor ngebros mereka Langsung Panggil PMK," lanjutnya.
Kendati itu tidak salah, paling tidak para PKL bisa mengatasi lebih dahulu sehingga api dapat padam.
• Empat Pelajar di Jombang Jadi Komplotan Curanmor
• Lima Remaja Jember Dirawat Karena Kecanduan Game Online, Khofifah: Ortu Harus Cek Rating Game
• Pria dari Jember Ini Tipu Pegadaian di Malang Dengan Gadaikan Gelang Tembaga Dilapisi Emas
Deni mengatakan, yang menjadi pertimbangan PMK dalam kasuistik itu, estimasi waktu tempuh truk PMK dinilai tidak efektif.
Bilamana terjadi insiden kebakaran di lokasi lain yang lebih urgen, armada truk PMK berpotensi kehilangan banyak waktu karena masih menangani kebakaran skala kecil di kawasan PKL.
"Karena kami juga mengantisipasi kalau semisal pada waktu yang bersamaan terjadi kebakaran yang lebih berbahaya Maka hal itu bisa menghambat respon time kami," tandasnya.