Banjir Setinggi 1 Meter Rendam Ribuan Rumah Warga di Pamekasan, Disebut Terparah Selama 50 Tahun

Penulis: Muchsin Rasjid
Editor: Arie Noer Rachmawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana banjir di kawasan Jl KH Sinhaji, warga mengungsi dan mengevakuasi sepeda motornya.

Saat itu bupati berbincang dengan warga dan petugas di lapangan.

Banjir ini juga melumpuhkan sejumlah akses jalan raya. Sehingga aparat kepolisian terpaksa menutup arus lalu lintas di Jl Segara, Jl Cokoratmojo dan Jl Abd Azis.

Sebab di kawasan jalan itu, air melubur ke jalan setinggi lutut. Beberapa pengendara sepeda motor yang nekat nerobos, mesinnya mati.

Hairul Mufid (27), warga Jl Segara, yang rumahnya terendam banjir sebatas perut, mengatakan, malam  itu di rumahnya sedang berlangsung pengajian bersama mengundang banyak warga sekitar.

Namun menjelang berakhirnya pengajian, sekitar pukul 19.00 air sudah masuk halaman rumahnya dengan cepat.

Begitu pengajian usai, air sudah masuk rumah. Sehingga ia dan keluarganya mengemasi perabot rumah tangganya.

Hanya saja, untuk tempat tidur, berupa kasur dan kursi busa, tidak bisa ia selamatkan.

“Sejak saya lahir, baru kali ini rumah saya kebanjiran,” kata Hairul Mufid, kepada Tribunjatim.com

Sedang Suharto, anggota DPRD Pamekasan Fraksi Partai Bulan Bintang (PBB), terpaksa mengungsikan seluruh keluarganya.

Sebab rumahnya di Jl Segara terendam bajir. Sejumlah peralatan elektronik, diangkut ke luar diselamatkan dari air.

“Tadi sore saya dihungi keluarga yang tinggal di Palengaan. Saat itu kondisi desanya seperti lautan, lantara diterpa hujan. Saya diminta siaga dan antisipasi, karena airnya mengalir lewat sungai melintas kota Pamekasan,” kata Suharto.

Selain menenggelamkan rumah warga, banjir juga merendam kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Pamekasan. Juga lembaga pendidikan, yakni SDN Jungcangcang 3 Jl Segara.

Lalu, SMPN 1, Pamekasan, di Jl Abd Azis. Seluruh bangku dan kursi, di I hingga kelas III terendam air. Tembok pagar belakang di sekolah itu sepanjang 6 meter roboh diterjang banjir.

Esok harinya, Minggu (14/4/2019), siswa dan siswi kelas I dan II SMP 1, melakukan bersih-bersih bersama guru pengajarnya.

Sebab seluruh bangku dan lantai kelas basa belepotan lumpur.

Halaman
123

Berita Terkini