Bawaslu Gresik Sebut Ratusan TPS Masuk Peta Rawan, Tiga Di Antaranya Berpotensi Konflik SARA

Penulis: Willy Abraham
Editor: Sudarma Adi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Bawaslu Jatim, M Amin (dua dari kanan) bersama Komisioner Bawaslu Kabupaten Gresik memberikan pembekalan kepada Panwascam dan sekretariat tentang Pemilu 2019, Minggu (25/11/2018).

TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Bawaslu Gresik memetakan TPS yang berpotensi rawan.

Pada Pemilu yang akan digelar serentak pada Rabu (17/4/2019) TPS di Gresik yang berpotensi rawan hingga ratusan, tiga TPS berpotensi konflik SARA.

"Ada di dua kecamatan yaitu 2 TPS di Kecamatan Dukun dan 1 TPS di Kecamatan Driyorejo," ujar Komisioner Divisi Penindakan Pelanggaran Bawaslu Gresik, Syafik Jamhari, Selasa (16/4/2019).

Perangkat Desa di Gresik Dihukum Empat Tahun Penjara Gara-gara Terbukti Simpan Sabu-sabu

Baru Sebulan Diresmikan, Plafon Gazebo Alun-alun Kabupaten Gresik Jebol sampai Pagar Bunga Rusak

Kurang Hati-Hati Pengendara Motor di Gresik Celaka, Tabrakan hingga Patah Tulang dan Tewas di Tempat

Belum Genap Dua Minggu Beroperasi, Paku Jembatan Baru Sembayat II di Gresik Lagi-lagi Dicuri

Jamhari mengungkapkan tiga TPS yang berpotensi konflik horizontal, seperti suku, agama, ras dan antar golongan (SARA).

Dari hasil temuannya, terdapat praktik menghina maupun menghasut di antara pemilih.

Dalam pemetaan TPS rawan pihaknya membagi menjadi empat indikator.

Pertama, TPS yang terdapat pemilih Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) jumlahnya sebanyak 479 TPS menyebar di seluruh Gresik.

Angka tersebut paling banyak berada di Kecamatan Kebomas dengan jumlah sebanyak 112 TPS, kemudian Kecamatan Gresik sebanyak 63 TPS.

Kedua, TPS yang terdapat memiliki Daftar Pemilih Khusus (DPK). Bawaslu mencatat hanya ada di dua kecamatan. Meliputi, Kecamatan Kebomas sebanyak 63 TPS dan Kecamatan Manyar sebanyak 45 TPS.

Ketiga, Bawaslu juga memetakan TPS rawan berdasarkan lokasi. Yaitu TPS yang berdekatan dengan area pendatang dari luar daerah, seperti pondok pesantren, kampus dan rumah sakit.

Di Kecamatan Gresik terdapat 33 TPS, Kecamatan Menganti 7 TPS, Kecamatan Manyar 3 TPS.

Namun dari angka tersebut dua kecamatan yang paling besar berdekatan dengan pondok pesantren. Antara lain, Kecatamatan Sangkapura 84 TPS dan Kecamatan Dukun 51 TPS.

Terakhir, TPS yang didirikan di dekat posko atau rumah tim kampanye peserta pemilu. Di Kecamatan Gresik paling besar, terdapat 31 TPS kemudian Kecamatan Driyorejo hanya ada 7 TPS.

"Posko pemenangan masuk dalam kategori antisipasi, biasanya tempat berkumpulnya banyak relawan tim masing-masing pendukung," jelasnya.

Pihaknya akan melakukan pengawasan di daerah yang masuk dalam indikator TPS rawan. Dengan cara meminta pengawas desa dan kecamatan agar lebih ketat lagi dalam melakukan pengawasan.

"Untuk mengantisipasi agar tidak ada kecurangan lagi, pengawas di desa maupub kecamatan lebih ditingkatkan lagi pengawasannya," tutupnya.

Berita Terkini