Polisi Sebut Polsek Tambelangan Sampang Dibakar, Karena Berita Hoaks Ada Warga Ditangkap di Jakarta

Penulis: Hanggara Syahputra
Editor: Sudarma Adi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolda Jatim, Irjen Pol Luki Hermawan, saat ditemui awak media di Ruang Mahameru Polda Jatim, Selasa (21/5/2019).

TRIBUNJATIM.COM, SAMPANG - Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Luki Hermawan menilai insiden pembakaran Polsek Kecamatan Tambelengan bukan di sebabkan oleh Pilpres.

Bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI R Wisnoe Prasetja Boedi, Kapolda meninjau langsung lokasi Polsek Kecamatan Tambelengan Kabupaten Sampang, Kamis (23/5/2019).

Polsek Tambelang Dibakar di Sampang, Massa Pakai Bom Molotov, Kapolda: Bom Dilempar dari Luar Pagar

Update Kasus Pembakaran Kantor Polsek di Sampang, Polda Jatim akan Periksa 6 Orang di Mapolda Jatim

Polsek Tambelangan Dibakar Massa, 11 Kendaraan Polsek Ikut Hangus Dibakar

Irjen Pol Luki Hermawan, menyampaikan melaui Tokoh Agama pihaknya akan menindak lanjuti kasus pembakaran Polsek Kecamatan Tambelengan.

"Kami akan berkoordinasi dengan para Tokoh Agama yang ada di Sampang," ujarnya.

Saat ini Polda sudah mengantongi data dari beberapa pelaku, sehingga pihaknya akan proses secepatnya melalui prosedur.

"Untuk barang bukti kami sudah mengumpulkan," tandasnya.

Dari barang bukti yang berhasil Polda kumpulkan, insiden tersebut dinilai bukan disebabkan oleh Pilpres kemarin, melainkan ada faktor lain.

Polda Jatim Menjelaskan Menurut keterangan sementara sebenarnya kejadian ini tidak ada kaitannya dengan Pilpres.

Insiden ini di akibatkan berita hoaks yang diberitakan di beberapa medsos tentang beberapa warga Madura yang ditangkap di jakarta.

"Awalnya, ada pemberitaan video di media sosial tentang ulama pamekasan yang di tangkap dan di beritakan tidak bisa keluar dari jakarta karena di jaga, di situlah warga kesal" tutupnya.

Berita Terkini