TRIBUNJATIM.COM, SAMPANG - Puluhan desa yang tersebar di Kabupaten Sampang mengalami kekeringan di musim kemarau tahun 2019.
Saat di temui Kepala BPBD Kabupaten Sampang, Anang Djoenaedi, mengatakan sebanyak 64 Desa di Sampang yang mengalami kekeringan.
"Jumlah itu hanya sementara dan akan terus bertambah, karena masih ada beberapa desa yang belum di laporkan oleh Camat," ujarnya kepada TribunMadura.com, Kamis (20/6/2019).
• Cari Rumput, Warga Desa Gulbung Sampang Menemukan Mayat Bayi
Dari puluhan Desa yang terkena bencana kekeringan saat ini menyebar ke semua wilayah Kecamatan se Kabupaten Sampang dan mengalami tingkatan kondisi yang berbeda-beda.
Anang Djoenaedi menyampaikan ada tiga jenis kondisi kekeringan, yaitu kering langka, kering langka terbatas, dan kering kritis.
"Saat ini sudah ada yang mengalami kering kritis, walaupun tidak semua wilayah tapi sebagian sudah terkena kekeringan kritis," tandasnya.
• Dispendukcapil Sampang Mengalami Kehabisan Blanko Sehingga Mensiasati Dengan Suket
Saat di tanya terkait jumlah desa yang mengalami kekeringan kritis pihaknya masih belum bisa menyampaikan karena belum di data.
"Jumlahnya dan nama desa belum kita data," tuturnya.
Lebih lanjut, pihaknya memprediksi musim kemarau yang berdampak kekeringan tersebut akan berakhir di bulan September.
Kemudian untuk melakukan penanganan BPBD Sampang akan melakukan droping air bersih ke setiap desa yang mengalami kekeringan.
"Seperti tahun sebelumnya, kita akan melakukan droping air bersih ke setiap desa yang mengalami kekeringan," tutupnya.