TRIBUNJATIM.COM, KLOJEN - Sistem buka tutup Jalan Raya Madyopuro mulai diberlakukan tiap malam hari.
Semula dijadwalkan mulai pukul 20.00 WIB, namun kini jatah sistem buka tutup akan dimulai pada pukul 21.00 wib hingga pukul 4.00 wib.
Pemberlakuan sistem buka tutup itu dilakukan karena sedang ada pengerjaan erection girder atau pemasangan balok jembatan jalan tol Pandaan–Malang.
Kabar terbaru itu terdapat pada pemasangan papan pengumuman di sekitaran kawasan Madyopuro.
(Diduga Ban Kurang Angin, Truk Gandeng Muat Tebu Terguling di Blitar, Lalu Lintas Macet Berjam-jam)
"Mohon maaf perjalanan anda terganggu. Sehubungan ada instal jembatan Amprong (STA 38+150) akan ada sistem buka tutup jalan Cemorokandang dari tanggal 24 Juni - 4 Juli 2019 pukul 21.00 WIB sampai dengan 04.00 WIB," tulisan di pengumuman itu, Senin (24/6/2019).
Dirtek Jasa Marga tol Pandaan-Malang, Siswantono saat dikonfirmasi menyampaikan jika sistem buka tutup dilakukan dengan menyesuaikan kondisi di lapangan.
Oleh sebab itu, jadwal bisa berubah karena balok dengan panjang sekitar 40 meter itu membutuhkan proses dan persiapan yang cukup sampai akhirnya diangkat menggunakan alat berat.
"Ketika balok siap diangkat dan ditempatkan maka pengguna jalan bisa manfaatkan jalur alternatif yang lain. Tapi nanti kan ada proses angkat baliknya yang 100 ton itu. Jadi penutupan tidak dilakukan secara total," terangnya, Senin (24/6/2019).
Menurutnya, sistem buka tutup itu dilakukan untuk menghindari kecelakaan.
Balok yang diangkat sangat berat dan berbahaya bagi pengguna jalan jika tetap nekat melintas di bawahnya saat proses pengerjaan.
"Nanti akan ada petugas yang berjaga. Kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian," imbuhnya.
(Ini Kisah Polisi Cepek di Surabaya, Atur Lalu Lintas Pakai Jersey & Topi, Miliki 90 Kostum Klub)
Pipit Anggraeni, warga Tumpang yang selalu melintasi kawasan tersebut mengaku tidak mempersoalkan adanya sistem buka tutup di Jalan Raya Madyopuro.
Menurutnya, hal seperti itu wajar saja dilakukan mengingat memang ada proyek yang tengah dikerjakan.
“Tidak masalah bagi saya. Toh juga dilakukan malam hari demi keselamatan bersama,” kata Pipit.
Pipit juga mengaku kalau dirinya jarang pulang malam. Sehingga dia tidak melintasi kawasan tersebut pada pukul 21.00 wib.
Hal senada juga disampaikan Handoyo. Menurut warga Tumpang itu, jalur kendaraan di Jalan Raya Madyopuro tidak begitu ramai sehingga adanya penutupan tidak berdampak pada kemacetan yang parah.
“Tapi ini memang jalur satu-satunya ke Tumpang kalau dari arah Madyopuro. Bisa saja lewat jalur lain namun harus memutar lebih jauh,” katanya.
Handoyo selalu menggunakan Jalan Raya Madyopuro saat pulang ke Tumpang dari arah Kota Malang.
Handoyo mengaku baru mengatahui adanya informasi setelah adanya pengumuman yang dipasang di dekat kawasan proyek tol.
Reporter: Surya/Benni Indo
(Polres Trenggalek: Masyarakat Trenggalek Makin Tertib Berlalu Lintas)