TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Seusai menangani masalah pendaftaran siswa baru, kini sekolah harus segera menyiapkan rencana pembelajaran di tahun ajaran baru.
Program Gratis Berkualitas (Tistas) tentunya menjadi perhatian banyak sekolah karena sering disinggung gubernur Jatim.
Sayangnya hingga saat ini baik SMA/SMK negeri dan swasta belum menerima penjelasan terkait program Tistas.
• Hasil PPDB 2019 Tingkat SD di Kabupaten Jember, Ratusan Sekolah Masih Belum Terpenuhi Pagu Siswanya
• PPDB SD di Kota Kediri Sisakan Puluhan Bangku Kosong, Ini Daftar Sekolah yang Masih Kekurangan Siswa
Plt Kepala Dindik Jatim, Hudiyono menyanggupi akan segera melakukan sosialisasi secara resmi ke SMA/SMK negeri dan swasta dalam minggu ini.
Pasalnya Gubernur baru saja menandatangani Peraturan Gubernur yang mengatur petunjuk teknis program Tistas tesebut.
"Belum ada sosialisasi resmi terkait tistas. Nantinya data siswa penerima tistas akan kami ambil dari dapodik, jadi tidak perlu mengajukan lagi,"ujarnya pada SURYA.co.id (grup TribunJatim.com), Selasa (25/6/2019).
Ia menegaskan, program Tistas ini nantinya akan memberikan bantuan biaya SPP pada SMA/SMK negeri dengan besaran yang berbeda untuk tiap daerah.
"Besarannya sama seperti SE Gubernur sebelumnya yang berbeda tiap daerah. Intinya memberikan kebebasan pada sekolah dalam menggunakan SPP sesuai manajemen berbasis sekolah," urainya.
Menurutnya SPP yang ditentukan sekolah harus berdasarkan rancangan yang dibicarakan bersama antara kepala sekolah dan guru sehingga akan tersusun kebutuhan lokal bersama.
"Sekolah akan membuat program unggulan dan prioritas. Bisa pakai BOS dan tistas, tapi dua anggaran tidak boleh untuk satu kegiatan. Jadi nanti akan kami perjelas SPP ini buat apa saja," urainya.
Khusus SMA/SMK negeri ia menegaskan tidak boleh ada tarikan kolektif yang dilakukan komite untuk membantu pembiayaan pembelajaran.
"Sekarang yang boleh sumbangan, tapi tidak boleh kolektif, dilakukan secara pribadi dengan sepengetahuan komite,"ujarnya.
Sementara itu, Bahrun, Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK negeri di Surabaya mengungkapkan pihak sekolah masih menunggu sosialisasi Tistas untuk kepastian kegiatan yang akan diadakan sekolah mulai tahun ajaran baru.
"Kami dengar besarannya sesuai SE terakhir, regulasinya tidak boleh ada tambahan biaya yang dibebankan ke orang tua. Jadi sekolah ya menyesuaikan saja akhirnya," ujarnya
Diakuinya program Tistas menjadi pekerjaan besar bagi sekolah untuk memanajemen pembiayaan agar bisa menjalankan pembelajaran. Apalagi bagi SMK yang belum memiliki BLUD.
"Kalau sekolah yang ada BLUD, bisa agar ringan karena listrik dan jasa bisa pakai dana BLUD dari provinsi. Tetapi di Surabaya baru ada tiga SMK yang punya," lanjutnya.
Menurutnya, yang terpenting dalam penerapan Tistas yaitu penggunaan dana harus fleksibel, seperti waktu pemberian Bosda Kota Surabaya. Sehingga sekolah bisa mengatur pengeluarannya dengan fleksibel juga.
• 4 Program Keahlian di PPDB SMKN 13 Kota Malang Masih Kurang Siswa, Kondisi Lokasi Jadi Faktornya
• PPDB Gelombang Dua Tetap Tidak Diminati, Hanya Dua SMP di Tulungagung Yang Terpenuhi Pagunya
Sementara itu, Kepala MKKS SMK swasta Surabaya, Sugeng mengungkapkan di Surabaya terdapat 93 SMK swasta yang diajukan menerima program Tistas tersebut.
Sayangnya detail pemberian Tistas belum diterima hingga saat ini. Padahal PPDB sudah mulai berjalan di SMK Swasta.
"Banyak yang tanya dengan program itu sebanyak apa berkurangnya SPP di sekolah swasta. Ini masih kami tunggu detail dari Dindik bagaimana nantinya," ujarnya. (Surya/Sulvi Sofiana)