TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim hingga kini masih menerimaRencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) untuk tahun ajaran 2019/2020.
Plt Kepala Dindik Jatim, Hudiyono mengungkapkan saat ini ia sedang memproses sekitar 3.000 RKAS.
“Rencana kerja anggaran sekolah (RKAS) harus segera tuntas, diserahkan ke cabang dinas lalu ke provinsi. Sehingga komitmen cair awal Agustus bisa terlaksana dengan baik,” jelasnya.
• Pasca PPDB 2019, Dindik Jatim Segera Sosialisasikan Program TisTas ke SMA/SMK Negeri pada Minggu Ini
Iapun mendorong sekolah untuk segera menyerahkan RKAS sehingga program biaya penunjang operasional penyelenggara pendidikan (BPOPP) atau program gratis berkualitas (tistas) bisa segera direalisasikan.
"Rencananya awal Agustus SMA/SMK negeri akan menjalankan program Tistas. Sementara untuk sekolah swasta akan berbentuk subsidi," urainya ketika ditemui usai sosialisasi BPOPP kepada kepala cabang dinas pendidikan kabupaten/kota dan musyawarah kerja kepala sekolah (MKKS) SMA/SMK negeri dan swasta di Jawa Timur, Kamis (18/7/2019).
Hudiyono memaparkan Pemerintah provinsi Jawa Timur telah mengalokasikan anggaran kurang lebih Rp 1,8 triliun untuk program ini.
• Pemprov Jatim Mulai Lelang Rp 132 Miliar Seragam Gratis SMA-SMK, September Nanti Bakal Dibagikan
Dengan rincian, pencairan akan dilakukan melalui dua tahap.
Tahap pertama anggaran yang dicairkan untuk jangka waktu enam bulan sebesar Rp 904.867.840.000.
Menurutnya, BPOPP atau program tistas tersebut ibarat iming-iming.
Terutama iming-iming bagi siswa untuk mau bersekolah dan mengenyam pendidikan.
”Anggaran pendidikan telah disiapkan provinsi. Jadi tidak ada alasan lagi bagi siswa untuk tidak sekolah,” ungkapnya.
Diharapkan dengan adanya program BPOPP itu bisa meningkatkan angka partisipasi kasar (APK) yang saa ini masih ada di angka 84,12 persen.
• Pemprov Jatim Siapkan Rp 1,8 T Untuk SPP Gratis SMA/SMK Negeri & Swasta, Dapat Seragam Baru Gratis
Yaitu dengan mendorong angka transisi siswa untuk melanjutkan pendidikan dari SMP sederajat ke SMA sederajat.
“Jadi melalui tistas harapannya angka APK bisa optimal,"imbuhnya.
Karena itu, pihaknya mengajak seluruh kepala sekolah terutama swasta untuk merangkul siswa yang tidak mampu.
Setidaknya ada satu siswa di tiap rombel yang digratiskan.