Harga Cabai Rawit di Pasar Tradisional Malang Terus Meroket, Naik Capai Rp 10 Ribu Per Hari

Penulis: Benni Indo
Editor: Arie Noer Rachmawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

panen yang dilakukan petani cabai di Tuban.

TRIBUNJATIM.COM, MALANG – Harga cabai rawit setiap hari mengalami kenaikkan.

Pantauan Surya (grup TribunJatim.com) dalam sepekan ini, kenaikkan harga cabai rawit per hari bisa mencapai antara Rp 5 ribu sampai Rp 10 ribu.

Pada Sabtu (20/7/2019), harga cabai rawit di Pasar Oro-oro Dowo mencapai titik tertingginya di angka Rp 80 ribu per kilogram.

Sebelumnya, pada Kamis lalu harganya kisaran Rp 60 hingga Rp 75 ribu.

Harga Cabai Rawit di Jatim Meroket Capai Rp 60 Ribuan Per Kg, Distan Prediksi Agustus Kembali Stabil

Kasiati, pedagang di Pasar Oro-oro Dowo mengatakan, kenaikkan Cabai Rawit mulai ia rasakan dalam sepekan belakangan.

Harganya terus merangkak naik mulai dari sekitar Rp 20 ribu per kilogram hingga sampai Rp 80 ribu per kilogram.

“Ya hari ini bisa mencapai Rp 80 ribu per kilogram. Pokoknya setiap hari naik terus,” ujarnya saat ditemui di lokasi, Sabtu (20/7/2019).

Naiknya harga cabai rawit membuat pembeli cabai di tempatnya turun.

Pelanggan yang biasanya beli hingga 10 ons, kini hanya beli 5 ons saja.

Namun bagi Kasiati, naiknya harga Cabai Rawit adalah hal yang wajar.

Jika berkaca pada tahun sebelumnya, kondisi seperti saat ini jauh lebih baik.

Diduga Terdampak Musim Kemarau, Harga Cabai Rawit di Kota Malang Meroket Rp 70 Ribu Per Kilogram

Pasalnya, pada 2018 lalu, harga kenaikan cabai rawit bisa mencapai Rp 100 ribu lebih.

“Ya wajar saja. Katanya memang sedang susah stok cabai rawit. Ada yang gagal panen. Dulu saat lebaran sangat murah sekali, kini berbeda,” terangnya.

Hal senada juga dikatakan Sulis, pedagand di Pasar Klojen.

Sulis melihat kenaikkan harga cabai rawit saat ini adalah hal yang wajar di pasaran.

Meskipun ia juga mengaku kalau jumlah pembeli di tempatnya menurun.

Biasanya ada lima orang pembeli cabai rawit, kini tidak sampai lima orang membeli cabai rawit.

Sulis sehari-hari menjual cabai rawit sebanyak 1 Kg.

“Wajar naik. Dinamika pasar memang begitu,” katanya.

Harga Cabai Rawit di Kota Blitar Tembus Rp 65 Ribu, Pembeli Beralih ke Cabai Kering: Lebih Murah

Kenaikkan harga cabai rawit sudah dirasakan Sulis sejak dua pekan lalu.

Kenaikkan harga cabai rawit juga diiringi kenaikkan cabe merah. Harganya pun sama, tidak jauh berbeda.

“Dua hari yang lalu sempat Rp 80. Sekarang Rp 70,” ujar Sulis, Jumat (19/7/2019).

Kepala Dinas Perdagangan Kota Malang, Wahyu Setianto mengatakan pihaknya berencana melakukan operasi pasar untuk menekan kenaikkan harga cabai rawit.

Saat ini, pemerintah tidak memiliki alternatif lain selain operasi pasar.

“Jadi kami sudah koordinasi dengan Dinas Perindustrian Perdagangan Provinsi Jatim. Jawaban dari provinsi memang belum ada solusi. Kami upayakan operasi pasar sendiri,” ujar Wahyu.

Kata Wahyu, harga cabai rawit naik karena stoknya sedang sedikit sekarang.

Kementan Optimistis Pola Penanaman Bisa Mempercepat Stabilisasi Harga Cabai di Pasaran Jawa Timur

Kelangkaan terjadi karena tanaman yang rusak.

“Kalau tahun kemarin, harga relatif turun setelah ada operasi pasar dan mendatangkan cabai import yang kering,” jelasnya.

Selain itu, Wahyu juga mengimbau agar pelaku kuliner tidak memborong cabai rawit dalam jumlah banyak.

Hal itu agar masyarakat bisa mendapatkan jatah kebutuhan cabai rawit. Ia jgua mengimbau agar konsumsi cabai rawit sedikit dikurangi.

Di sisi lain, belum terlihat berdampak signifikan terhadap perekonomian di Kota Malang.

Wahyu menjelaskan, harga-harga makanan tetap, tidak mengalami kenaikkan.

“Sementara masih stabil di pengusaha kuliner,” tegas Wahyu. (Surya/Benni Indo)

Berita Terkini