TRIBUNMADURA.CO, SAMPANG - Dampak dari musim kemarau panjang di Kabupaten Sampang, Madura menyebabkan debit air sumber bor PDAM Trunojoyo Sampang menurun drastis.
Sehingga mengakibatkan pengaliran air ke pelanggan tidak maksimal.
Kepala Bagian Hubungan Langganan (Hublang) PDAM Trunojoyo Sampang, Yazid Solihin mengatakan, dampak musim kemarau yang panjang membuat sumur bor semakin menurun.
Sebelumnya sumur bor miliknya mengalami penurunan tidak seberapa, namun saat ini debit air sumur bor mengalami penurunan secara drastis hingga mencapai 50 persen lebih.
• Bursa Kerja Sampang Sepi Peminat, Pendaftar yang Lolos Malah Mengundurkan Diri, Pemkab Putar Otak
"Penurunan debit air itu di alami empat sumur bor," ujar Yazid Solihin kepada TribunMadura.com, Selasa (18/9/2019).
Dijelaskan Yazid Solihin, empat sumur bor tersebut di daerah Gunung Maddah, Glisgis, Sogian, dan Rubaru.
Untuk mengantisipasi kemacetan dalam menyalurkan air kepada pelanggan, pihaknya berinisiatif melakukan rekayasa penggunaan air.
• Sidang Putusan Terdakwa Pencabulan Anak di Bawah Umur Sampang Ditunda, Keluarga Korban Kecewa
"Dengan keberadaan air yang minim, maka untuk penyaluran air ke pelanggan kami lakukan secara bergantian," jelas Yazid Solihin.
Di sisi lain, Kepala BPBD Sampang Anang Djoenaidi mengatakan, peristiwa kekeringan di Sampang disebabkan oleh faktor geografis.
"Secara geografis memang ketersediaan sumber air di Sampang minim," singkatnya.
• Sampang Jadi Daerah Rawan Narkoba, Polisi Sebut 14 Kecamatan Beredar Sabu, Jadi Bisnis Menggiurkan