BNN Malang Rutinkan Tes Urine Mahasiswa UB Tiap 3 Bulan, Ketahuan Positif Narkoba Langsung Drop Out

Penulis: Aminatus Sofya
Editor: Sudarma Adi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BNN Gandeng UB untuk Berantas Narkoba di Kampus

BNN Malang Rutinkan Tes Urine Mahasiswa UB Tiap 3 Bulan, Ketahuan Positif Narkoba Langsung Drop Out

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Badan Narkotika Nasional (BNN) menjalin kerja sama pemberantasan narkoba di kalangan mahasiswa dengan Universitas Brawijaya (UB).

Kerja sama itu ditandatangani di Gedung Samantha Krida pada Sabtu (21/9/2019).

Kepala BNN Kota Malang AKBP Agus Irianto menuturkan Malang adalah kota urban dengan penduduk pendatang yang didominasi mahasiswa.

Raion Community, Komunitas Pencipta Game di Universitas Brawijaya, Wadah Berbagi Ilmu hingga Praktik

Diskusi Revisi UU KPK di Universitas Brawijaya Malang, Kalau Presiden Setuju, RIP KPK

Rusunawa Baru Universitas Brawijaya Malang Diresmikan, Muat Buat Tampung 196 Mahasiswa S2 dan Asing

Keadaan ini kata dia, sering kali menjadi peluang peredaran narkoba di kalangan anak muda.

“Malang ini kan mahasiswanya banyak sekali. Datang seluruh kota di Indonesia. Ini harus kami bentengi,” ujar Agus.

Sebagai langkah awal, BNN bakal mengadakan tes urine kepada mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian. Tes urine ini bertujuan untuk deteksi dini mahasiswa yang terlibat penyalahgunaan narkoba. Rencananya, tes urine rutin digelar per tiga bulan sekali.

“Nanti tiga bulan sekali. Jadwalnya mengikuti Fakultas Teknologi Pertanian,” imbuhnya.

Agus mengatakan tes urine tersebut dapat mendeteksi narkoba jenis apapun termasuk pil koplo.

Seperti diberitakan sebelumnya, Polres Malang Kota baru saja mengungkap jaringan peredaran pil koplo yang pasar utamanya adalah anak muda terutama mahasiswa.

“Jadi tidak terbatas ampetamine saja tapi narkoba semua golongan termasuk pemakai pil koplo bisa terdeteksi lewat tes urin ini,” katanya.

Mahasiswa Positif Narkoba akan Kena Drop Out

Dekan Fakultas Teknologi Pertanian UB Imam Santoso siap memberikan sanksi drop out kepada mahasiswa yang positif mengonsumsi narkoba. 

“Sesuai kata pak Rektor, mahasiswa yang positif narkoba akan di drop out (DO),” kata Imam.

Sanksi ini kata Imam, bertujuan untuk melindungi mahasiswa yang masih ‘bersih’ agar tidak tekontaminasi, “Karena biasanya penyalahgunaan narkoba itu berkelompok kan. Kalau temennya udah kena, nanti jadi ikut-ikutan,” ucapnya.

Kendati demikian, Imam akan memaksimalkan pencegahan lewat sosialisasi bahaya narkoba kepada mahasiswa. 

“Prinsip kami pencegahan yang utama,” tutupnya.

Berita Terkini