TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-106 resmi dibuka oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Lapangan Kecamatan Jabon, Kebupaten Sidoarjo, Rabu (2/10/2019) pagi.
Kegiatan TMMD tersebut serentak dilakukan di empat kabupaten lain di Jawa Timur. Yaitu di Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Jombang, Kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Sidoarjo.
Dalam kesempatan ini, Khofifah mengatakan bahwa TMMD menjadi sarana yang baik dalam menyampaikan pesan persatuan dan nasionalisme pada masyarakat.
Sebab gubernur perempuan pertama Jawa Timur ini mengatakan, dalam membangun integrasi dibutuhkan adanya pendekatan yang terinegrasi.
"Hari ini kita juga harus lebih sering membangun komunikasi dengan khalayak. Jangan sampai diberi kesempatan bagi yang berpotensi mengadu domba kita. Jangan diberi ruang. Jadi TMMD punya kesempatan besar untuk menguatkan integrasi bangsa," tegasnya kepada Tribunjatim.com.
Dalam membuka pelaksanaan TMMD, mantan Menteri Sosial RI ini mengatakan, TMMD adalah bentuk menyatunya TNI dengan masyarakat dalam mewujudkan pembangunan di Jawa Timur.
• Razia Kamar Kos di Lamongan, Aparat Gabungan Temukan Pasangan Bukan Suami Istri hingga Miras
• Gelar Razia, Anggota Polisi di Bojonegoro ini Malah Ditawari PSK Untuk Ngamar
• Pelaku Jambret Tas di Pandigiling Surabaya Diduga Ketakutan, Kembalikan Tas ke Tetangga
Bahkan menurut Khofifah kegiatan TMMD ini menjadi program lengkap dalam membangun integrasi bangsa dan integrasi sosial.
"Ini akan sangat banyak membantu tidak hanya dalam melakukan percepatan penyejahteraan masyarakat, tapi juga bagaimana bela negara, bagaimana solidaritas sosial, dan bagaimana memahami kebhinekaan. Semua menyatu dalam program TMMD," kata Khofifah Indar Parawansa kepada Tribunjatim.com.
Terlebih program TMMD ini basisnya adalah desa yang memberikan kesempatan TNI turun langsung bersama masyarakat. Sehingga kontrol masyarakat bisa dilakukan lebih dekat.
Khofifah Indar Parawansa berharap dalam setiap pelaksanaan TMMD semua aspek bisa tercover. Tidak hanya pembangunan infrastruktur tapi juga apsek sosial dan nasionalisme.
"Ini sebetulnya sudah all in one. Kita harap setiap TMMD semua bisa dicover dalam integrated approach atau pendekatan yang terintegrasi," katanya.
Selain mempercepat penyejahteraan, TMMD nyatanya juga sukses membantu efisiensi anggaran pembangunan. Bahkan berdasarkan paparan TNI, berkat program TMMD, efisiensi pembangunan di setiap titik sasaran mencapai Rp 1 miliar.
Sementara itu, Pangdam V/Brawijaya Mayjend TNI Whisnoe PB mengatakan TMMD ini adalah wujud manunggalnya TNI dengan masyarakat. Sebab dalam melaksanaan program TMMD ini, TNI tinggal di rumah-rumah penduduk.
"TMMD ini menyentuh fisik dan non fisik. Jadi situasi yang kita hadapi sekarang ini salah satunya adalah bagaimana kita harus memperkuat integrasi bangsa. Dalam kegiatan ini kita ajak masyarakat untuk jangan sampai memberi ruang bagi siapa saja yang ingin mengadu domba kita," kata Mayjend TNI Whisnoe PB.
TNI Manunggal Membangun Desa ke 106 dilakukan di Kecamatan Jabon Kabupaten Sidoarjo. Dalam TMMD ke 106 di Kecamatan Jabon ini terdapat enam sasaran fisik, dan dua saran fisik tambahan. Sasaran fisik pertama adalah kegiatan peningkatan jalan beton, dan pembangunan jembatan.
Selain itu pembangunan fisik juga dilakukan dengan pemasangan PJU di 30 titik, pembangunan plengsengan avur di Desa Kupang, pembangunan jalan paving, renovasi sekolah serta kegiatan merenovasi rumah tidak layak huni menjadi rumah layak huni dan menyediakan sarana sanitasi pemukiman warga.
Dalam kegiatan rehabilitasi sekolah, yang menjadi sasaran adalah SDN Kupang. Sekolah ini menjadi sasaran lantaran setiap hujan sekolah mengalami banjir, becek dan membuat siswa tidak nyaman dalam belajar.
Selain itu, juga ada sasaran non fisik sebanyak 16 titik. Di antaranya membantu masyarakat dalam pelatihan mengolahan sampah, memberikan bantuan alat pencacah sampah, bantuan motor pengangkut sampah, pengobatan gratis dan bantuan alat fogging serta sepeda motor untuk dai.
"TMMD adalah nilai-nilai budaya bangsa, nilai-nilai gotong-royong yang saat ini sudah makin memudar. Dalam kegiatan ini TNI tinggal di rumah-rumah penduduk. Ini sarana kita bagaimana untuk bisa lebih menyatu dengan masyarakat," ucap Mayjend TNI Whisnoe PB.
(Fatimatuz zahroh/Tribunjatim.com)