TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Lima orang yang diduga komplotan spesialis pencuri toko swalayan ditangkap di wilayah hukum Polsek Ngunut.
Komplotan ini berasal dari Jakarta dan beraksi di sejumlah swalayan di Kabupaten Tulungagung dan sekitarnya.
Mereka tertangkap saat beraksi di Agung Mart Desa/Kecamatan Ngunut, Jumat (1/11/2019) sore.
Dari lima orang yang diperiksa di Polsek Ngunut, dua di antaranya kakak beradik yang masih di bawah umur.
Dua anak ini, FI (13) dan adiknya MA (11) bertugas sebagai eksekutor, atau yang mengambil barang.
• Dishub Kota Blitar Usulkan Anggaran Pemasangan Palang Perlintasan Kereta Api di Empat Titik
• Cekcok Berujung Maut, Begini Kronologi Pembunuhan Sadis Suami Istri di Campurdarat Tulungagung
Keduanya dibantu oleh Rinata (21), warga Kebon Melati, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Sementara Muhammad Jaelani (35), warga Kelurahan Petamburan, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, bertugas sebagai sopir dan mengawasi situasi di luar toko.
Kawanan ini diotaki Deni Supriyanto (22), warga Kelurahan Kebon Melati, yang juga bertugas mengalihkan perhatian.
Kawanan ini beraksi menggunakan mobil Daihatsu Xenia B 1950 CMC, dan sudah disita sebagai barang bukti.
Selain mobil, polisi juga menyita empat kaleng susu hasil curian, empat celana anak-anak dan uang Rp 515.000.
• Polisi Mendalami Kasus Kematian Pemuda Asal Majan Tulungagung yang Diduga Korban Pengeroyokan
• Hasil Lengkap MotoGP Malaysia 2019, Maverick Vinales Pastikan Podium Pertama, Marc Marquez Runner-up
Selain itu, di dalam mobil komplotan ini juga ditemukan barang-barang lain, yang diduga juga hasil kejahatan.
“Dugaan kami, ini memang beraksi di berbagai kota. Kami masih melacak ke Blitar,” terang Kapolsek Ngunut, Kompol Siti Nurinsana melalui Kanit Reskrim, Iptu Hery Purwanto, Minggu (3/11/2019).
Tertangkapnya komplotan ini berkat pemilik swalayan, Susanto Gunawan (39) yang mengamati monitor kamera pengawas.
Saat itu, ia melihat dua perempuan tengah memasukkan barang-barang ke dalam rok.
Dua orang ini sengaja memakai rok panjang dan besar untuk menyembunyikan barang-barnag curian ini.
Selain itu, terlihat juga orang yang berusaha mengalihkan perhatian karyawan toko.
• Ribuan Warga Kota Kediri Meriahkan Jalan Sehat Sarungan dalam Peringatan Hari Santri Nasional 2019
• Desa Wisata Kemirigede Blitar, Keindahan Hutan Pinus & Kesejukan Udaranya Jadi Daya Tarik Wisatawan
Yakin tokonya dimasuki kawanan pencuri, Susanto langsung menutup pintu, sehingga para terduga pelaku tidak bisa keluar.
“Setelah pintu ditutup, pemilik toko melapor ke kami dan polisi melakukan penangkapan,” sambung Iptu Hery Purwanto.
Hasil penyidikan, MA hanya ikut-ikutan dan tidak terlibat dalam komplotan ini.
Sementara empat orang lainnya ditetapkan sebagai tersangka.
Namun FI tidak ditahan karena masih di bawah umur.
“Otaknya DS (Deni Supriyanto). Dia yang mengatur tugas masing-masing tersangka,” ungkap Iptu Hery Purwanto.
Deni bertingkah seolah membeli barang dan akan membayar.
• Selama Satu Bulan, Satreskoba Polres Tulungagung Tangkap 20 Tersangka Narkoba dan Miras
Namun di saat bersamaan anggota komplotan ini beraksi.
Sasaran yang dipilih adalah barang dengan ukuran kecil dan mudah dimasukkan rok, namun mempunyai harga jual tinggi, seperti susu formula.
Masih menurut Iptu Hery Purwanto, komplotan ini sudah pernah beraksi beberapal kali di sejumlah swalayan di Kecamatan Ngunut.
Hasil curian dikirim ke penadah melalui layanan kiriman barang antar kota.
Setelah barang diterima penadah, mereka baru akan menerima kiriman yang lewat transfer bank.
“Selama ini mereka tinggal di Blitar, dan di sana ada keluarga salah satu tersangka,” tutur Iptu Hery Purwanto.
Namun saat polisi mendatangi rumah keluarga tersangka, orang tersebut melarikan diri.
Polisi masih mendalami keterangan para tersangka, untuk mengungkap TKP lain. (David Yohanes)
Yuk Subscribe YouTube Channel TribunJatim.com: