Sekertaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur ini menjelaskan, kebutuhan solar menjadi hak para sopir.
• Gagal Menyalip dari Kiri, Wanita Muda Terlindas Truk di Jalan Raya Desa Morowudi Gresik
• 1000 Bandeng Presto untuk Cetak Rekor MURI Jawa Timur, UMKM Sidoarjo Berharap Bandeng Makin Dikenal
"Saya juga minta para sopir sabar dan tidak melakukan aksi yang bisa merugikan, tidak hanya sopir sendiri, namun juga orang lain," lanjutnya.
Anggota Fraksi PDIP DPRD Jawa Timur lainnya, Diana Amaliyah Veratiningsih mengatakan, pihaknya akan meneruskan aspirasi para sopir tersebut ke Komisi VII DPR RI.
Komisi VII nantinya akan berkoordinasi dengan pihak Pertamina.
“Lewat komisi VII DPR RI bisa mempertanyakan soal kelangkaan solar tersebut,” jelas wanita yang akrab dipanggil Sasa ini.
Pihaknya juga menekankan agar BPH-Migas selaku pemegang kebijakan dapat memperketat pengawasan distribusi stok solar.
BPH-Migas dapat bekerja sama dengan Polri dalam pengawasan tersebut.
• Menang dengan Skor Identik, Ahsan/Hendra Kantongi Tiket Semifinal Hong Kong Open 2019
• Jorge Lorenzo Pensiun, MotoGP Valencia 2019 akan Jadi Balapan Terakhirnya
"Sebab jika stok dari atas normal, tidak ada permintaan lebih. Sehingga, ada indikasi 'tidak beres'. Mafia-mafia migas macam ini harus diberantas," tegasnya.
Sasa juga menjelaskan, anggota Komisi D dari Fraksi PDI Perjuangan telah mempertanyakan hal tersebut pada Pertamina di Jawa Timur melalui Dinas ESDM Jawa Timur.
"Kami harap dengan berjalannya semua kepentingan untuk masalah ini, kelangkaan solar yang terjadi saat ini dan dikeluhkan para sopir termasuk sopir trailer bisa segera berakhir," pungkasnya. (Bobby Contantine)
Yuk Subscribe YouTube Channel TribunJatim.com: