Ratusan Warga Lengor Ngluruk Kantor Camat di Lamongan, Minta Perangkat Desa Dicopot Diduga Selingkuh

Penulis: Hanif Manshuri
Editor: Sudarma Adi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Massa bergerak ke kantor desa dan Kantor Kecamatan menuntut agar Kasi Pemerintahan dicopot karena diduga selingkuhi istri orang, Selasa (26/11/2019)

Ratusan Warga Lengor Ngluruk Kantor Camat di Lamongan, Minta Perangkat Desa Dicopot Diduga Selingkuh

TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Ratusan warga Dusun Lengor Desa Pelangwot Kecamatan Laren Lamongan Jawa Timur berdemo ke Balai Desa dan Kantor Kecamatan Laren.

Aksi massa desa di utara Bengawan Solo ini menuntut, agar Camat Laren Mohammad Naim memberhentikan Kasi Pemerintahan Desa Pelangwot Mujib Utomo cari jabatannya, Selasa (26/11/2019).

Gerakan ini dipicu kemarahan warga karena ulah Mujib yang diduga berselingkuh dengan warga desa setempat, Rabu (9/10/2019) dini hari.

Dubes Singapura Anil Kumar Kunjungi Jawa Timur, Emil Dardak Sebut Singapura Lirik Lamongan Shorbase

Cara Lamongan Menghormati Ratusan Graduasi Mandiri

Setahun Diresmikan Presiden RI, Umla Lamongan Banyak Raih Kesuksesan

Ulah Mujib yang masuk ke rumah wanita yang sudah bersuami pada dini hari itu dipergoki warga bahkan sampai terjadi penganiayaan yang dilakukan oleh lima orang warga terhadap Mujib.

Paginya warga dan Mujib harus berurusan di Polsek Laren. Namun keduanya, antara warga dengan Mujib mencapai kata damai.

Ternyata penyelesaian di Polsek Laren tidak bisa diterima warga lainnya.

Jedah sebulan insiden itu terjadi, hari kemarahan warga tersulut hingga berujung menggelar aksi ke Kantor Kecamatan Laren.

Massa minta Camat Laren, Naim untuk memberhentikan Mujib dari jabatannya sebagai perangkat desa.

Koordinator massa, Anas menilai apa yang telah diperbuat Mujib telah melanggar norma Agama, susila dan budaya masyarakat Dusun Lengor.

Tuntutan massa, turunkan Mujib atau warga yang mengusir Mujib dari dusun.

"Kami tidak menuntut perbaikan jalan, tapi kami menuntut perbaikan moral.

Nemu graji neng ngisor boto wes kaji ra nduwe toto," tandas Anas.

Massa datang dengen menumpang 3 unit mobil pikap, puluhan kendaraan roda dua berikut menbentangkan sejumlah
poster yang bertuliskan berbagai tuntutan.

Aksi massa ke Kantor Kecamatan Laren tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan dari Camat Laren Mohammad Naim.

Halaman
12

Berita Terkini