TRIBUNMADIUN.COM, MADIUN - Ketua MUI Kota Madiun, Muhammad Sutoyo, mengusulkan agar durasi kembang api yang dinyalakan senagai penanda pergantian Tahun Baru 2020 diperpendek.
Sutoyo juga berharap, penanda pergantian Tahun Baru 2020 ini tidak menggunakan kembang api atau petasan.
Hal itu disampaikan Sutoyo, saat Rapat Operasi Lilin Semeru 2019 dalam rangka Pengamanan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 di Mapolres Madiun Kota, Kamis (12/12/2019) kemarin.
• Promo Natal dan Tahun Baru, Beli Yamaha Lexi di Jawa Timur, Cuma Segini Uang Muka dan Cicilannya!
"Saya mengusulkan kalau bisa kembang api itu durasinya diperpendek. Paling lama ya lima menitlah. Bu Wakil Wali Kota dan Pak Wakapolres juga setuju," katanya.
Dia menuturkan, seharusnya bila Kota Madiun tidak ingin membawa budaya dari luar negeri, budaya perayaan Tahun Baru 2020 yang ditandai dengan menyalakan petasan dan kembang api dihilangkan.
Sutoyo mengatakan, acara pergantian Tahun Baru 2020, menurutnya dapat diganti dengan kebudayaan Indonesia.
• Sinopsis Film Santa Girl (2019), Cocok untuk Temani Libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020
Ia mencontohkan, misalnya petasan dapat diganti dengan membunyikan suara kentongan, bedug, atau alat-alat musik tradisional asli Indonesia.
"Kalau kita komitmen tidak membawa budaya luar, kan bisa ditandai dengan apa gitulah. Misalnya, diganti dengan bedug atau kentongan. Itu kan budaya asli Jawa," kata dia.
Menurutnya, menyalakan petasan itu identik dengan hura-hura, sehingga menyalakan petasan dan kembang api sudah bukan lagi hal yang perlu dilakukan.
• Sinopsis Film Mr Beans Holiday, Rekomendasi Film untuk Temani Libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020
Sutoyo juga mengusulkan kepada Pemkot Madiun agar membuat imbauan kepada pengurus musala maupun masjid di Kota Madiun untuk menyelenggarakan kegiatan saat malam tahun baru.
Hal ini, dikatakan Sutoyo bertujuan untuk mencegah supaya anak-anak tidak keluar merayakan malam tahun baru di luar rumah.
Selain itu, juga dapat mencegah terjadinya kepadatan arus lalu lintas.
• Jelang Natal dan Tahun Baru, The Alana Hotel Surabaya Hadirkan Taco Terpanjang Hingga 30 Meter
"Biar yang masuk ke Kota Madiun itu orang luar Madiun. Kalau orang Kota Madiun sendiri ya berkegiatan di dalam masjid atau musala. Bisa sholawatan, tahlil, baca Alquran, baca yasin, atau doa bersama," kata Sutoyo.
Tidak hanya itu saja, Sutoyo selaku Ketua MUI Kota Madiun juga meminta kepada pihak kepolisian agar menertibkan pengguna motor dengan knalpot brong bisa ditertibkan, karena dapat mengganggu warga lain.
"Terakhir, saya minta pasukan pengamanan harus dari semua ormas. Ini untuk menunjukkan kerukunan di Kota Madiun," imbuhnya.
• PT KAI Prediksi Penumpang KA Natal dan Tahun Baru Capai 5,9 Juta Orang
Sementara itu, Wakil Wali Kota Madiun, Inda Raya, akan mempertimbangkan usulan dari Ketua MUI tersebut.
Ia mengaku setuju dengan rencana memperpendek penyalaan kembang api penanda tahun telah berganti.
Jika biasanya durasi kembang api berlangsung sekitar 10 menit, maka pada perayaan Tahun Baru 2020 ini akan diperpendek menjadi tiga hingga lima menit.
• 7 Dessert Khas Natal & Tahun Baru, Ada Puding Natal di Inggris hingga Oatmeal Goreng di Skotlandia
"Tahun baru itu kan identik dengan kembang api, tetap ada, tapi mungkin durasinya yang akan diperpendek," kata Inda Raya seusai mengikuti rakor.
Rencananya, perayaan Tahun Baru 2020 di Kota Madiun akan dilaksanakan di tiga titik yakni di Balai Kota, Alun-alun Madiun, dan Taman Lalu Lintas Bantaran. (Surya/Rahadian Bagus)
• VIRAL Pernikahan Nenek Perawan, 56 Tahun Baru Bertemu Jodoh, Lihat Suaminya, Fotografer Beber Cerita