TRIBUNJATIM.COM, PASURUAN - Satlantas Polres Pasuruan sudah memeriksa sopir truk kontainer bermuatan ekskavator yang mengalami kecelakaan maut di Pasuruan, Jalan Raya Surabaya-Malang, Desa Sentul, Kecamatan Purwodadi, Minggu (22/12/2019) pagi.
Pemeriksaan itu memang belum 1 x 24 jam.
Jadi, pihak kepolisian belum bisa memastikan dan memutuskan status sopir truk ini, yakni Slamet Zuhdi (48), warga Nganjuk ini.
• Polres Pasuruan Tetapkan Sopir Truk Sebagai Tersangka Yang Mengakibatan 7 Orang Meninggal
Selain itu, Korps Bhayangkara juga belum bisa menyebutkan pasti kronologis kejadian dan penyebab kejadian kecelakaan yang menewaskan tujuh orang ini.
Lima di antaranya keluarga yang sedang perjalanan ke Malang, untuk menjenguk saudara pulang umroh.
Kendati demikian, meski pemeriksaan belum selesai, polisi mengungkap sejumlah fakta yang mengejutkan.
• Cari Bukti Tambahan, Polisi Pasuruan kan Alat Canggih Untuk Tahu Kronologi Kecelakaan Maut
Fakta ini terkait kondisi sopir truk kontainer ini yang sudah diperiksa kurang lebih 15 jam lebih.
Kasat Lantas Polres Pasuruan AKP Bayu Halim Nugroho mengatakan, hasil pemeriksaan tes urine terhadap sopir ini negatif.
Artinya, sopir ini sehat dan normal, tidak terpengaruh obat terlarang atau lainnya yang membuatnya hilang konsentrasi saat berkendara.
• Isak Tangis Pemakaman 1 Keluarga Tewas Kecelakaan Maut di Pasuruan, Mau ke Kerabat Umrah Jadi Tragis
"Sudah kami tes kemarin dan hasilnya negatif. Kami juga sudah periksa kesehatannya, semuanya aman dan normal," kata Kasatlantas saat ditemui seusai olah TKP lanjutan bersama tim TAA Polda Jawa Timur di lokasi kejadian, Senin (23/12/2019).
Disinggung soal kendaraan truk ini, kata Kasat, pihaknya masih mendalaminya.
Ia menyebut, hasil dari 3D scanner ini akan membantu timnya untuk menganalisa.
• FAKTA Kecelakaan Maut Pasuruan, Kontainer Alat Berat Oleng, 7 Orang Tewas, Sopir Truk Diperiksa
Ia juga sudah mengaku memeriksa semua kondisi kendaraan, mulai dari rem, dan sejenisnya.
Di sisi lain, kata Kasat, sopir ini juga tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).
Ia menyebut, minimal sopir truk seperti itu harus mengantongi SIM minimal B II.
Akan tetapi, sopir mengaku tidak pernah memiliki SIM.
"Untuk status sopir ini masih saksi, apa dinaikkan menjadi tersangka, bisa jadi, tapi tunggu perkembangan dan hasil pemeriksaan ini," pungkas dia. (Galih Lintartika)
• PENYEBAB Kecelakaan Maut di Pasuruan 7 Korban Tewas, Polisi Sebut Sopir Mengantuk & Langsung Ditahan
Diberitakan sebelumnya, kecelakaan maut terjadi di Jalan Raya Surabaya-Malang, Pasuruan.
Kecelakaan maut di Pasuruan ini diduga disebabkan truk muatan alat berat, bego merk Hitachi mengalami rem blong.
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunJatim.com, kecelakaan maut di Pasuruan ini melibatkan banyak kendaraan hingga menyebabkan korban meninggal dunia.
• KESAKSIAN Korban Kecelakaan Maut di Pasuruan, Shock Saat Truk Lindas Mobilnya Hingga Remuk
Kejadian bermula saat kendaraan truk ini melaju dari arah Malang menuju Surabaya.
Sesampainya di lokasi, truk diduga kuat tidak bisa dikendalikan karena remnya blong.
"Katanya rem blong. Setelah tahu remnya blong, truk menabrak sepeda motor, dan mobil," kata Toha, warga setempat.
• IDENTITAS 7 Korban Tewas di Kecelakaan Maut di Pasuruan, 5 Korban di Antaranya Tewas dalam 1 Mobil
Toha mengatakan, setelah menabrak mobil dan sepeda motor, truk melaju ke kanan dan pindah jalur.
Dari awalnya jalur Malang-Surabaya berganti ke jalur sebaliknya, Surabaya-Malang.
"Truk tidak berhenti dan menabrak pagar pintu masuk Dusun Krajan, Desa Sentul," jelasnya.
Arus lalu lintas pun sangat padat setelah kecelakaan terjadi.
• KRONOLOGI Kecelakaan Maut Beruntun 1 Truk Kontainer, 3 Mobil & 1 Motor di Pasuruan, Tewaskan 7 Orang