Dijelaskan Sapriadi, pada 14 Januari 2020 yang lalu Sapriadi berangkat dari Jilin ke Kota Shanghai, dan pada 20 Januari ia bersama dua temannya kembali berangkat dari Shanghai ke Kota Wuhan.
“Niat saya di Wuhan hanya sebentar saja, sebab pada Kamis (23/1/2020) saya sudah memesan tiket untuk berangkat ke Beijing, namun sehari sebelumnya saya mendapat kabar dari pihak maskapai, bahwa tiket saya di cancel, karena adanya wabah virus Corona,” jelas Sapriadi.
Ia menambahkan, saat ini ia bersama dengan rekan-rekannya hanya bisa beraktivitas di kamar saja dengan para mahasiswa lainnya asal Aceh.
Sebenarnya, SApriadi dan rekan-rekan berharap agar bisa keluar dari kota mematikan itu.
Menyusul wabah virus corona yang menakutkan dan terus menerus meluas.
“Saya bersama teman-teman Mahasiswa lainnya, berharap kepada Pemerintah Indonesia, Gubernur Aceh, Bupati dan Wali Kota untuk memikirkan nasip kami saat ini di Wuhan, bagai mana caranya agar kami harus bisa keluar dari sini, sebab virus mematikan itu terus meluas teriveksi saat ini,” pinta Sapriadi, dikutip TribunJatim.com dari Serambinews, (28/1/2020).
• VIRAL VIDEO Dokter Emosi karena Banyak Korban Virus Corona, Suara Bergetar: Kita Tidak Perlu Hidup?
Kondisi yang kian mencekam disertai rasa takut kini terus menghantuai di penduduk Kota Wuhan, semua aktifitas terhenti menyusul menculnya virus yang mematikan itu.
Sehingga membuat penduduk di daerah setempat ingin meninggalkan daerah itu.
Namun, hingga Minggu (26/1/2020) mereka belum dapat meninggalkan daerah tersebut, sebab semua akses transportasi masih ditutup oleh pihak otoritas setempat.
“Alhamdulillah stock makanan untuk saat ini sudah cukup, karna baru tadi Minggu (26/1/2020) Jam 17:14 sore dari pihak Pemerintah Aceh telah memberi bantuan darurat kepada Mahasiswa Aceh di Wuhan sebanyak 12 orang berupa uang tunai Rp 50 juta,” ujar Sapriadi.
• Tanggapi Viral Virus Corona Masuk Jatim, Emil Dardak: Jangan Panik, Belum Ada Coronavirus di Jatim
Ada juga cerita Mahasiswa Indonesia lain di Wuhan yakni Rio Alfi.
Ia menyampaikan kondisi terakhir para WNI dan kondisi kota terkini.
Hal itu diungkapkan Rio melalui tayangan video yang diunggap di akun Youtube Kompas TV, Minggu (26/1/2020).
Rio mengatakan, seluruh transportasi umum seperti kereta listrik dan bus sudah berhenti beroperasi.
Otoritas setempat juga meminta penduduk tak keluar rumah jika tidak ada urusan mendesak.