Resto Rawon Kluwek Rungkut Surabaya Gandeng Kaum Difabel Jadi Pelayan

Penulis: Fikri Firmansyah
Editor: Elma Gloria Stevani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(ki-ka) Pelayan difabel yang bekerja di Resto Rawon Kluwek, Basuki Rahmat dan Anggik Setyomardani tersenyum bahagia ketika difoto oleh TribunJatim.com di Resto Rawon Kluwek, Jalan Penjaringan, Rungkut, Surabaya, Rabu (5/1/2020).

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Fikri Firmansyah

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Ada satu kuliner baru di Surabaya yang menyuguhkan makanan rawon dengan cita rasa khas kluwek.

Makanan jenis rawon itu bisa kalian temui di Resto Rawon Kluwek yang beralamat di Jalan Penjaringan Asri No.34, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya.

Menariknya dari pantauan di lapangan, Resto Rawon Kluwek memiliki 5 pelayan yang seluruhnya adalah para difabel (tuna rungu dan tuna wicara).

Dan saat TribunJatim.com mengamati mereka (para pelayan difabel) ternyata kerjanya sangat gesit, tanggap dan cekatan, bahkan saat TribunJatim.com memesan rawon pun, komunikasinya tidak ada masalah.

ISI SURAT Permohonan Maaf Penghina Risma, Zikria Dzatil: Bukakan Pintu Maaf Buat Saya

Mengingat Sebutan Kodok Betina yang Diberikan Zikria, Risma: Saya Tidak Ingin Orang Tua Saya Sedih

Diolok-olok Kodok Betina Lewat Facebook, Wali Kota Risma: Warga Surabaya, Maafkanlah Zikria Dzatil

Bisikan Setan Bikin Zikria Dzatil Terlena, Berikut Isi Surat Permintaan Maaf Penghina Risma

ALASAN Risma Laporkan Akun Media Sosial yang Menghinanya: Salah Apa Saya Disebut Kodok?

BREAKING NEWS - Wali Kota Risma Memaafkan Penghinanya

Saat diwawancarai TribunJatim.com dengan perantara kertas dan bulpen, Basuki Rahmat satu di antara pelayan difabel di Resto Rawon Kluwek mengatakan, ia tidak merasa kecewa dengan apa yang terjadi kepada kondisi dirinya.

"Bagi saya semua manusia di mata Tuhan sama, jadi saya merasa tidak ada satu alasan yang membuat saya tidak merasa percaya diri menjadi manusia biasa pada umumnya yakni salah satunya beraktifitas dengan bekerja," kata Basuki kepada TribunJatim.com saat diwawancarai lewat perantara kertas dan bulpen di Resto Rawon Kluwek, Jalan Penjaringan, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya, Rabu (5/1/2020).

Melalui komunikasi tulis, Basuki menilai sukses adalah tentang hidup yang bermanfaat untuk orang lain.

"Agar bermanfaat untuk orang lain maka saya bekerja, karena dengan bekerja berarti saya hidup punya manfaat untuk orang lain," kata Basuki.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Anggik Setyomardani, pelayan difabel lainnya yang juga bekerja di Resto Rawon Kluwek Surabaya.

Anggik mengatakan, tidak ada alasan untuk tidak percaya diri dalam menjalani kehidupan dengan punya suatu kekurangan.

"Kondisi apapun yang diberikan tuhan kepada kita adalah sebuah rejeki, untuk itu kita harus menjalaninya dengan rasa syukur dan hilangkan rasa iri hati dan saling menyakiti kepada sesama manusia," kata Anggik kepada TribunJatim.com saat diwawancarai lewat perantara kertas dan bulpen di Resto Rawon Kluwek, Jalan Penjaringan, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya, Rabu (5/1/2020).

Wali Kota Sutiaji dan Kapolres Jenguk Korban Bullying Siswa SMPN 16 Malang di Rumah Sakit Lavalette

Terkait Kasus Perundungan Siswa SMPN 16 Malang, Wali Kota Sutiaji: Silakan Kalau KPAI ke Malang

Wali Kota Sutiaji Ungkap 6 Hal yang Perlu Ditekankan Terkait Kasus Bullying Siswa SMPN 16 Malang

Dikatakan oleh Anggik, dengan rasa selalu bersyukur, maka iri hati yang meliputi harta, jabatan dan kesempurnaan fisik itu tidak akan ada.

"Dengan rasa bersyukur pula maka saat menjalani kehidupan apapun kondisinya pasti juga akan terasa bahagia," ungkapnya.

Penulis: Fikri Firmansyah

Editor: Elma Gloria Stevani

Berita Terkini