Penyebabnya, infus sang anak telah habis.
Menurut Triana, petugas tampak seperti menyepelekan kondisi.
Petugas, kata dia, sempat berceletuk yang ia anggap kurang enak didengar.
"Petugas bilang, 'oalah, saya kira kenapa,'," ujar Triana.
Triana menirukan ucapan sang petugas dengan nada ketus.
Ia juga mengeluhkan tindakan dari dokter yang ia anggap lama.
• Pasien Demam Berdarah di RSUD dr Soedomo Trenggalek Mayoritas Anak-anak, Satu Orang Meninggal
Dokter baru memeriksa sang anak sekitar pukul 11 siang esok hari setelah sang anak menginap di rumah sakit.
Hari ketiga, Triana mengatakan, ingin memindah anaknya ke rumah sakit lain.
Ia mencari informasi dan tak mendapat kamar.
Selama dirawat, sang anak sudah mengalami mimisan dan batuk berdarah.
Anak itu juga telah menjalani serangkaian perawatan.
Akhirnya, sang anak yang saat itu sudah dalam kondisi kurang baik meminta pulang.
• VIDEO Kawanan Burung Gagak di Langit Kota Wuhan saat Ada Virus Corona, Jumlahnya Disebut sampai 1000
"Kesannya aku minta pulang paksa. Padahal aku tanya (rumah sakit lain juga)," kata Triana.
Triana berharap, layanan di rumah sakit ke depan tak buruk.
Ia ingin tak ada pasien yang mendapat perlakuan sama seperti anaknya.