Nenek di Sampang Dianiaya

Polisi Belum Bisa Minta Keterangan Pada Nenek Sumiri Terkait Kasus Dugaan Penganiayaan di Sampang

Penulis: Hanggara Syahputra
Editor: Elma Gloria Stevani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sumari (orang tua Matkarim) saat berada di Puskesmas Robatal Kabupaten Sampang, Pulau Madura.

TRIBUNJATIM.COM, SAMPANG - Seorang nenek bernama Sumiri diduga menjadi korban penganiayaan oleh anak saudaranya sendiri di Desa Tragih Kecamatan Robatal Kabupaten Sampang, Pulau Madura.

Sumari yang berusia 63 tahun itu dipukul oleh anak saudaranya sendiri karena merebutkan tanah warisan dari orang tua.

Polsek Robatal Sampang masih belum bisa memintai keterangan atas dugaan pemukulan di wilayah kerjanya.

Dugaan pemukulan tersebut dialami oleh Sumari (63) warga Desa Tragih Kecamatan Robatal Kabupaten Sampang.

Kapolsek Robatal Iptu Sunarno, mengatakan, bahwa pihaknya mendapatkan laporan pemberitahuan soal peristiwa dugaan pemukulan tersebut pada (15/2/2020) kemarin.

Namun, pihaknya tidak bisa melakukan pemeriksaan, pasalnya korban atas nama Sumiri belum bisa dimintai keterangan.

"Korban masih belum bisa dimintai keterangan karena masih sakit," ujarnya kepada TribunJatim.com, Minggu (16/2/2020).

Kapolsek Robatal Iptu Sunarno menyampaikan, saat ini kondisi Sumari masih pusing, sehingga pihaknya terpaksa menunggu korban sampai sehat.

"Rencana kami akan meminta keterangan terhadap korban hari Senin," pungkasnya.

Cara Licik Spesialis 2 Pembajak Truk Ekspedisi, Bergantian Kemudikan Truk, Gelapkan Besi Rp 800 Juta

Penyebab Nenek 63 Tahun di Sampang Dianiaya Anak Saudara hingga Tersungkur ke Tanah dan Luka Lebam

BREAKING NEWS: Nenek 63 tahun di Sampang Madura Diduga Jadi Korban Penganiayaaan Anak Saudaranya

Kasus Spamming Kartu Kredit Komplotan Hacker Berlanjut, 18 Tersangka akan Jalani Sidang

Upaya Banding Gus Nur Ditolak Pengadilan Tinggi Surabaya, Jaksa Belum Tentukan Sikap

Banding Ditolak Pengadilan Tinggi Surabaya, Gus Nur Ajukan Upaya Hukum Kasasi

Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunJatim.com, Sumari dirawat di Puskesmas Robatal Kabupaten Sampang, Pulau Madura.

Anak kandung Sumari yang bernama Matkarim mengatakan, kejadian pemukulan itu dilakukan di halaman rumahnya (15/2/2020) kemarin.

Pria berusia 37 tahun itu menceritakan, saudara Sumari yang merupakan kakaknya sendiri bernama Mulyadi menghampiri Sumari ke rumahnya sekitar 08.00 WIB.

Mukyadi membawa ketiga anaknya yakni, Mina, Jumideh, dan Mideh.

"Tapi yang melakukan pemukulan terhadap ibu saya adalah Mina, kemudian pada saat itu juga didampingi oleh bapaknya yakni Mulyadi dengan membawa senjata tajam," ujarnya kepada TribunJatim.com, Minggu (16/2/2020).

Matkarim menyampaikan, salah satu anak Mulyadi awalnya memukul badan bagian belakang Sumari kemudian disusul dengan pukulan di bagian leher belakang hingga hendak tersungkur.

Saat itu lah, Mina menambah dengan sebuah dorongan terhadap Sumari, sehingga tersungkur ke tanah yang menyebabkan luka di bagian lengan.

Mengalami hal itu, Sumari dilarikan ke Puskesmas Robatal dengan keluhan pusing dan luka di bagian lengannya.

"Hingga saat ini ibu saya masih mengeluh pusing hingga dirawat di Puskesmas," ucap Matkarim.

Matkarim menjelaskan, terkait awal mula merebutkan warisan tanah dari kakeknya tersebut (Alm Matsintet), bermula saat Mulyadi tidak terima jika tanah milik bapaknya itu di wariskan kepada Sumari.

Padahal tanah dengan lebar satu hektare tersebut sudah di wariskan kepada sumari dengan kesepakatan telah merawat Alm Matsintet hingga meninggal.

"Jadi kakek saya dulu menyampaikan kepada anak-anaknya tentang siapapun yang merawat kakek saya hingga meninggal akan diwariskan tanah dengan lebar satu hektare itu," jelasnya.

Namun, Mulyadi (kakak dari Sumari) tidak terima dengan tanah yang sudah di wariskan kepada Sumari.

Sehingga Mulyadi mengaku, bahwa tanah warisan itu dulunya di gadaikan dan yang menebusnya adalah dirinya.

"Padahal yang menebus tanah itu adalah kakek saya sendiri bukan Mulyadi, sehingga sampai saat ini kakak dari ibu saya itu tidak terima," tutur Matkarim.

Menakar Kekuatan Arema FC Musim Ini, Pemain Baru Persebaya, Nasir: Lebih Bagus dari Kemarin

Ciptakan Atlet Militer di Kancah Internasional Lewat Orienteering Competition Piala Danpasmar 2

Mengintip Antusiasme Warga Menjajal All New Honda Beat 2020 di Royal Plaza Surabaya

Lebih lanjut, mengalami pemukulan itu Matkarim mengaku, sudah melakukan pelaporan kepada Polsek setempat.

"Saya kemarin sudah melaporkannya kepada Polsek Robatal," katanya.

Sementara, saat dikonfirmasi Kapolsek Robatal Iptu Sunarno, membenarkan jika anak dari Sumari telah melakukan pelaporan terhadap pihaknya.

Sehingga pihaknya akan melakukan pemeriksaan terhadap Sumari yang diduga menjadi korban pemukulan.

"Kami akan melakukan pemeriksaan, tapi masih menunggu kondisi Sumari sembuh sebab saat ini dia mengeluh pusing," katanya.

"Rencana kami akan melakukan pemeriksaan hari Senin," imbuhnya.

Penulis: Hanggara Syahputra

Editor: Elma Gloria Stevani

Berita Terkini