Survei ITS, Popularitas & Elektabilitas Whisnu Sakti Buana Tertinggi, Pengamat: Belum Menggembirakan

Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti
Editor: Elma Gloria Stevani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya merilis hasil survei popularitas dan elektabilitas figur-figur yang bersaing jelang Pilkada Surabaya 2020 di Kantor Jtv, Gedung Graha Pena, Jalan A Yani, Kamis (20/2/2020).

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya merilis hasil survei popularitas dan elektabilitas figur-figur yang bersaing jelang Pilkada Surabaya 2020.

Dari hasil survei yang dipaparkan di Kantor Jtv, Gedung Graha Pena, Jalan A Yani, Kamis (20/2/2020) ini menunjukkan Wakil Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana menjadi figur yang paling populer dengan persentase mencapai 39,21 persen.

Disusul politisi Golkar, Adies Kadir dengan persentase 30,9 persen.

Lalu Presiden Persebaya, Azrul Ananda dengan 29,66 persen.

Di posisi ke empat ada politisi PKB, Fandi Utomo dengan 25,73 persen.

Choice City Hotel Hadirkan Ballroom Termewah di Surabaya, Punya Konsep Ramah Kantong!

5 Hotel Murah Dekat Stadion Gelora Delta Venue Piala Gubernur Jatim, Tarif Inap Mulai Rp 100 Ribuan

Dalam 30 Hari Polres Tulungagung Bekuk 40 Tersangka Narkoba, Paling Banyak dari Kecamatan Karangrejo

Kepala Pusat Studi Potensi Daerah Dan Perberdayaan Masyarakat LPPM ITS, Sutikno saat Ditemui usai merilis hasil survei popularitas dan elektabilitas figur-figur yang bersaing jelang Pilkada Surabaya 2020 di Kantor Jtv, Gedung Graha Pena, Jalan A Yani, Kamis (20/2/2020) (TRIBUNJATIM.COM/SOFYAN ARIF CANDRA)

Hukuman Pelajar Tulungagung yang Bolos Sekolah, Nyanyi Lagu Nasional & Hapalan Butir-Butir Pancasila

Tersinggung Disenggol Saat Nonton Jaranan, Dua Pria Mabuk di Malang Bacok Korban Pakai Parang

Detik-Detik Gadis Kediri Ditabrak KA & Terpental 10 Meter, Diteriaki Teman, Lihat Kondisinya

Disusul Kepala Bappeko Surabaya, Eri Cahyadi 17,84 persen

Lalu ada Mantan Kapolda Jatim, Machfud Arifin 11,93 persen.

Di bawah Machfud Arifin ada beberapa nama lain mulai dari Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans), hingga Mujiaman Sukirno, dan beberapa nama lain namun tingkat popularitasnya di bawah 10 persen.

Dari sisi elektabilitas, Whisnu Sakti Buana tetap yang paling tinggi dengan angka 5,47 persen.

Posisi kedua diisi Eri Cahyadi 5,04 persen.

Disusul Azrul Ananda dengan 4,76 persen.

Lalu Adies Kadir 2,62 persen.

Di posisi ke lima ada Fandi Utomo dengan 2,39 persen.

Sedangkan Machfud Arifin hanya dipilih 1,35 persen.

Pengamat politik dari Universitas Trunojoyo Madura, Surokim Abdussalam mengatakan, popularitas dan elektabilitas Whisnu Sakti Buana memang menjadi yang tertinggi, namun angka tersebut tidak terlalu menggembirakan bagi Whisnu.

"Seperti kita tahu Pak Whisnu Sakti Buana sudah dua periode menjabat sebagai Wakil Wali Kota Surabaya, tapi angkanya tidak jauh berbeda dengan kandidat lain. Saya kira Pak Whisnu Sakti Buana harus lebih bekerja keras," ucap Surokim Abdussalam.

Kembali Digelar di Surabaya, PT Debindo Mitra Tama Targetkan Pengunjung DECORINTEX 2020 Tumbuh 10%

Soal Kasus Predator Seksual 3 Anak: Polda Jatim Panggil Notaris Pembuat Akta Ikatan Gay Tulungagung

Predator Seksual 3 Bocah Laki-Laki di Tulungagung, Sempat Jadi Guru SD Honorer & Anggota Ikatan Gay

Sementara itu, Kepala Pusat Studi Potensi Daerah Dan Perberdayaan Masyarakat LPPM ITS, Sutikno menjelaskan, survei ini dilakukan pada tanggal 12-19 Februari 2020.

"Nama-nama ini disaring dari sumber pemberitaan di media massa arus utama di Surabaya. Tapi kami juga membuka kesempatan kepada responden untuk menyebutkan nama lain," kata Sutikno.

Riset ini menggunakan multi-stage random sampling dengan melibatkan 450 responden berusia 17 tahun ke atas (memiliki hak pilih).

Sampel diambil di seluruh wilayah di Surabaya, dengan jumlah sampel tiap wilayah proporsional terhadap jumlah penduduk Surabaya.

Rentan margin of error sebesar 4,62 % dengan tingkat kepercayaan 95%.

Penulis: Sofyan Arif Candra

Editor: Elma Gloria Stevani

Berita Terkini