"Pertanggungjawaban pengalihan anggaran subsidi BBM yang katanya dialihkan untuk pembangunan insfrastruktur," seru seorang emak-emak tersebut.
Dalam orasinya itu, emak-emak tersebut sempat menekankan kata berutang.
"Faktanya sampai hari ini kita masih terus berutang, berutang," imbuhnya.
• Pemeran Deden Tukang Ojek Pengkolan Dulu Tukang Cuci Piring, Nasib Membaik karena Kecelakaan
Selain itu ada nama Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, hingga Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan yang disebut terlibat dalam beberapa kasus yang merugikan negara.
"Megawati Soekarnoputri, BLBI rugikan negara Rp640 triliun kasus SKT, Surat Keterangan Lunas."
"Lalu siapa lagi, ada Luhut Binsar Pandjaitan di situ ya, Rp45 miliar dana Bancarnas, lalu apa kasus Pelindo II urusannya dengan Rini Soemarno (Mantan Menteri BUMN), dan sebagainya, termasuk dengan Surya Paloh (Ketua Umum Partai NasDem)," tuturnya.
• Makeup Lucinta Luna di Penjara Tak Lagi Glamor, Abash Ungkap Kondisi Pacar yang Ngutang ke Napi Lain
Kemudian, emak-emak itu menyinggung Ahok.
Ia menuduh agar Ahok bertanggung jawab dengan kasus kebocoran APBD DKI 2014 hingga Sumber Waras.
"Ahok tentu saja bocoran APBD DKI 2014 senilai Rp2,16 triliun."
"Serta markat lahan Sumber Waras yang meerugikan negara Rp191 miliar," ungkapnya.
Sehingga, emak-emak itu menganggap bahwa tokoh-tokoh tersebutlah yang ikut andil dalam pelemahan KPK.
"Jadi Bapak-Ibu sekalian paham kan jika ada orang yang ingin melemahkan KPK, apa itu sudah terjadi? Kita bisa melihat ya," katanya.
• Download Lagu MP3 DJ Te Molla Arnon feat Killua, Gudang DJ Remix Slow Bass Terbaru
Sebelumnya diberitakan, kepolisian telah menyiagakan ribuan personel agar demonstrasi dapat berjalan aman dan kondusif.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus menjelaskan pengamanan juga dilakukan bersama aparat TNI.
• Download Lagu MP3 Bagaikan Langit di Sore Hari Versi DJ Remix, Lagu Populer di Tik Tok 2020
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Berapi-api, Emak-emak Keluhkan Harga Cabe dalam Orasi 212: Sri Mulyani Kita Ini Kebingungan.