Jalan ambrol itu mulai dari sisi pertigaan Jalan Sultan Agung dan Samanhudi, terus memanjang ke arah barat.
Bagian yang ambles di sisi selatan jalan.
Jalan raya yang ambles lebarnya sekitar 5 meter, atau dua lajur jalan.
Titik ambrol itu berada di atas Sungai Kalijompo.
Ambrolnya jalan nasional itu membuat heboh.
Pasalnya, jalan itu merupakan jalan poros di Jember.
Selama 24 jam, jalan jalan protokol di pusat Kota Jember itu dilintasi warga.
Menurut saksi mata, Ketua RW 09 Kelurahan Jember Kidul Kecamatan Kaliwates Yayuk Dwi, tanda-tanda ambruknya bangunan ruko ditandai suara benda yang berjatuhan.
"Jadi awalnya kayak suara batu-batu kecil jatuh, kratak-kratak. Kemudian suara 'byor'. Ternyata ambrol semua," tegas Yayuk.
• Pendaftar Bakal Calon Bupati & Wakil Bupati Pilkada Gresik 2020 di Nasdem Menunggu Rekomendasi DPP
• Mahasiswa Lamongan Masih Tertahan di Wuhan, Unesa Beri Pendampingan Psikologis untuk Orang Tua
• Cuaca Hujan Nikmatnya Ya Ngopi Sembari Mencicipi Durian Bidho di Wonosalam Jombang, Mau Coba?
"Karena saya melihat sini pas adzan Subuh, dan itu sudah ambrol begini," kata Yayuk.
Kawasan yang ambrol berada di RW-nya. Permukiman warga di belakang titik yang ambrol itu juga dikhawatirkan terancam.
Penulis: Sri Wahyunik
Editor: Elma Gloria Stevani